Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang "Nyupir-nya" Jelek Bukan Pasangan yang Ideal, Kenapa?

Kompas.com - 15/09/2020, 19:48 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber MSN

KOMPAS.com - Saat berkencan untuk pertama kali, pria pasti akan mengamati seperti apa teman kencannya.

Mulai dari pakaian yang dia kenakan, cara berbicara, dan bagaimana ia berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.

Hal yang sama juga berlaku sebaliknya. Seorang wanita akan mencari tahu seperti apa kepribadian pria yang diajak berkencan, dan apakah dia layak menjadi pasangan atau tidak.

Baca juga: Pahami, Tips Nyupir yang Bebas dari Sakit Leher, Bahu, dan Punggung

Jadi, umumnya lawan jenis akan berusaha menyesuaikan kebiasaan mereka dengan kita agar sebuah hubungan bisa terjalin baik.

Namun, ada satu hal unik yang membuat kencan tak akan berlanjut.

Dalam sebuah survei terbaru, hampir 60 persen responden mengaku tidak akan berkencan dengan pasangan dengan skill mengemudi yang buruk.

Survei ini diadakan oleh perusahaan riset dan survei OnePoll yang bekerja sama dengan Christian Brothers Automotive.

Hasil survei mengungkap, 56 persen dari 2.000 pengemudi di Amerika Serikat tak mau berkencan dengan seseorang yang biasa mengemudi secara tidak aman.

Di samping itu, -tentu saja, cara mengemudi yang buruk memang bisa membahayakan nyawa.

Survei itu menunjukkan, hampir seperlima responden atau sekitar 18 persen, mengaku pernah mengakhiri hubungan karena pasangannya memiliki kebiasaan mengemudi yang buruk.

Baca juga: Biarkan Bocah 10 Tahun Nyupir dan Lalu Siarkan di FB, Ibu Dibekuk

Seseorang yang tak melanjutkan hubungan karena pertimbangan kebiasaan mengemudi ugal-ugalan dari pasangannya, mungkin terdengar wajar. 

Namun, ada sebagian lain yang menilai lebih dalam, bahwa cara berkendara yang berbahaya merupakan indikator kelemahan seseorang.

Sebanyak 78 persen responden orang dalam survei itu beranggapan, cara mengemudi menunjukkan banyak hal terkait kepribadian.

Contoh sederhana, jika seorang pria mengemudikan kendaraan dengan cara yang berisiko dan berbahaya, itu menandakan ia akan bertindak sama pada aspek lain dalam hidupnya.

Di saat dia melakukan tindakan ceroboh dan membahayakan nyawa pasangan, maka segala kebaikan yang ditunjukkan kepada pasangan bak kebohongan semata.

Apakah kamu setuju dengan hasil survei ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber MSN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com