Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candu Internet pada Orang Dewasa di Indonesia Selama Pandemi

Kompas.com - 15/09/2020, 20:09 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebijakan untuk bekerja, sekolah, hingga beraktivitas dari rumah selama pandemi membuat ketergantungan kita pada internet sangat tinggi. Sebagian besar orang bahkan merasa kecanduan.

Menurut studi terbaru, populasi dewasa Indonesia yang mengalami adiksi internet selama masa pandemi Covid-19 mencapai 14,4 persen.

Sementara itu, durasi online juga meningkat sebesar 52 persen dibandingkan sebelum pandemi.

Hal itu terungkap dalam sebuah studi berbasis web yang dilakukan oleh sejumlah staf dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM dan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.

Studi ini melibatkan 4.734 responden dari seluruh provinsi di Indonesia dan telah dipublikasi pada jurnal internasional Frontiers in Psychiatry pada 3 September 2020 dengan judul “The Impact of Physical Distancing and Associated Factors Towards Internet Addiction Among Adults in Indonesia During COVID-19 Pandemic: A Nationwide Web-Based Study”.

"Situasi ini patut diwaspadai karena penggunaan internet berlebih justru dapat memperberat rasa cemas, depresi, dan mendorong perilaku kompulsi yang akhirnya semakin memperparah adiksi internet," demikian pernyataan peneliti melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Penderita Kecanduan Internet Bermunculan, Perhatikan Gejalanya...

Penelitian ini juga menunjukkan fakta bahwa adiksi internet berhubungan dengan penurunan waktu dan kualitas tidur.

Pada individu dengan kasus suspek atau terkonfirmasi Covid-19 dalam rumah tangga, risikonya lebih tinggi.

“Mereka yang mengalami adiksi internet biasanya juga mengalami kesulitan untuk memulai tidur. Buruknya kualitas tidur berpotensi menyebabkan gangguan psikologis dan penurunan sistem imun,” ungkap peneliti.

Mencari informasi

Peningkatan penggunaan internet memang tak terhindarkan, mengingat pemerintah memang mengimbau agar masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah dan menerapkan pembatasan sosial.

Kondisi ini menjadikan internet sebagai bagian penting dalam aktivitas masyarakat, bahkan cenderung menimbulkan perilaku adiksi.

Ilustrasi media sosialViewApart Ilustrasi media sosial

Dorongan untuk mencari informasi terkait Covid-19 menjadi salah satu faktor prediktif yang menyebabkan seseorang mengalami adiksi internet.

Stres psikologi selama pandemi juga membuat sebagian orang mencari hiburan melalui aktivitas online.

Penelitian ini dilakukan dengan menyebar tiga kuesioner yaitu Kuesioner Diagnostik Adiksi Internet (KDAI), Symptoms Checklist 90 (SCL-90), dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kuesioner disebarkan secara online melalui media sosial oleh tim peneliti selama 28 April hingga 1 Juni 2020.


Baca juga: Demi Kesehatan Mental, Perlukah Detoks Media Sosial?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com