KOMPAS.com - Orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) merupakan kegiatan awal bagi peserta didik yang baru memasuki jenjang perguruan tinggi.
Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini pun, kegiatan ospek tetap digelar meski hanya melalui jejaring internet.
Nah, di tengah "musim" ospek saat ini, sebuah video yang menggambarkan suasana ospek di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) beredar luas di masyarakat.
Baca juga: Video Ospek Viral, Mahasiswa Unesa Tertekan Luar Biasa sampai Harus Diterapi
Tak main-main, dikabarkan sejumlah mahasiswa yang ada dalam video itu mengalami tekanan psikis akibat kegiatan tersebut.
Dalam video tersebut terlihat seorang mahasiswa yang diduga adalah seorang senior di kampus Unesa membentak dan memarahi para mahasiswa baru yang dinilainya tidak tertib.
Terkait kejadian itu, pihak kampus mengaku sudah memberikan pendampingan langsung secara daring maupun tatap muka kepada para mahasiswa.
"Tekanan yang dialami begitu hebat, baik dari media sosial hingga ke langsung ke nomor pribadi," kata Kepala Humas Unesa, Vinda Maya Setianingrum, seperti diberitakan sebelumnya.
Selanjutnya, tim Crisis Center dari program studi psikologi memberikan layanan terapi kognitif yang biasa diberikan untuk para penderita tekanan mental.
Lantas, sebenarnya apa sih efek yang terjadi bila seseorang dibentak dan dimarahi terhadap kondisi mental seseorang?
Psikolog Mario Manuhutu, MSi, dalam perbincangan dengan Kompas.com memberikan pandangannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.