KOMPAS.com - Olahraga lari bisa dikatakan sebagai olahraga yang relatif sederhana.
Dimulai dari melangkahkan kaki, perlahan-lahan kita meningkatkan kecepatan langkah, hingga melaju lebih kencang.
Lalu, mungkinkah kita menggabungkan olahraga lari dengan praktik kesadaran diri atau mindfulness?
Barangkali hal ini terdengar sulit untuk dilakukan, tapi bukanlah hal yang mustahil.
Baca juga: Mindfulness Bantu Anak Lebih Fokus Saat Belajar
Seperti dikutip dari laman Runner's World, disebutkan ada sebuah penelitian di tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Translational Psychiatry tentang hal ini.
Hasil penelitian menunjukkan, memadukan meditasi terarah dengan berlari atau berjalan kaki bisa mengurangi gejala depresi hingga 40 persen.
Studi lain di tahun 2020 yang diterbitkan di Neural Plasticity menemukan, latihan mindfulness dapat meningkatkan kemampuan berlatih.
Pada tahun 2018, label Asics meluncurkan lomba lari blackout pertama di dunia untuk melatih pikiran.
Dalam lomba itu, para peserta berlari di dalam kegelapan dengan bantuan pencahayaan minim. Harapannya, dengan demikian para pelari bisa memusatkan pikiran.
Penelitian yang dibahas dalam tulisan ini dipimpin oleh profesor Samuele Marcora, Ph.D., direktur penelitian di University of Kent's School of Sport and Exercise Sciences.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.