Stres berlebih juga meningkatkan hormon stres atau kortisol dipompa berlebih melalui sistem tubuh, dan kondisi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh di dinding usus. Jika kondisi ini terjadi, virus dapat lebih mudah menyerang melalui lapisan saluran usus.
Walau kita tidak selalu bisa menghindari situasi kehidupan atau pekerjaan yang penuh tekanan, cobalah menerapkan kebiasaan yang dapat meningkatkan kesadaran penuh, seperti meditasi, latihan pernapasan atau yoga. Tidur cukup juga dapat membantu mengurangi stres.
Baca juga: Lelah Kerja? Cobalah Atasi dengan Mindfulness
4. Depresi atau baru merasakan kehilangan
Depresi dan kesedihan adalah contoh lain dari pemicu stres emosional yang dapat merusak fungsi kekebalan.
Menurut Horwitz, sel-sel penting yang berperan dalam imunitas menjadi tidak begitu responsif dalam periode stres atau kesedihan yang ekstrem.
Jika sedang depresi atau mengalami kesedihan, cobalah menjalani gaya hidup yang lebih sehat, seperti olahraga teratur dan makan makanan bergizi untuk meningkatkan kesehatan mental serta mengurangi stres emosional. Jika perlu, cari bantuan psikolog atau psikiater.
5. Diare kronis atau masalah pencernaan
Diare kronis menunjukkan sistem kekebalan tubuh melemah karena sejumlah faktor. Pertama, diare berpotensi disebabkan oleh infeksi atau parasit, sehingga jika tidak disembuhkan, penyakit ini jadi indikator tubuh tidak meningkatkan respons kekebalan yang cukup kuat untuk membunuhnya.
Baca juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan yang Sebaiknya Kita Ikuti
Diare kronis juga bisa disebabkan oleh gangguan keseimbangan bakteri usus. Kondisi ini dapat meningkatkan peradangan dan mengikis lapisan usus, yang keduanya dapat merusak kekebalan tubuh.
Apapun penyebabnya, diare kronis dapat menghalangi tubuh menyerap nutrisi secara optimal.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan