KOMPAS.com - Semua orang berjuang keras melawan kata-kata negatif di dalam dirinya sendiri yang terus mengkritik dan menghancurkan kepercayaan diri.
Seperti "kamu tidak bisa melakukannya" atau "kamu tidak cukup hebat".
Dengan bantuan terapis yang tepat, kita dapat mengelolanya dengan lebih baik.
Namun, bagaimana dengan kebiasaan-kebiasaan yang menghancurkan diri?
Baca juga: Kunyit, Bahan Alami Atasi Depresi, Benarkah?
Ini berada di bawah radar kesadaran. Kita menyadarinya, tetapi tidak cukup mampu untuk menantangnya.
Aksi tersebut begitu mendarah daging, dan telah menjadi kebiasaan sehingga kita dengan cepat menormalkannya.
"Saya tahu saya harus berolahraga lebih banyak, tapi…"
"Saya tidak membuat keputusan yang baik ketika saya minum alkohol terlalu banyak, tapi..."
Kata "tetapi" itu menjadi alasan untuk tidak membenarkan pilihan yang buruk, apalagi mempertahankan pola yang merugikan diri sendiri.
Demi membebaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang menggancurkan diri, berikut tiga sifat teratas yang dapat menguras energi, membunuh ambisi dan merusak kebahagiaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.