Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malas Keramas Setelah Olahraga, Apa Efeknya pada Rambut

Kompas.com - 21/09/2020, 11:10 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber LiveStrong

Penipisan rambut juga bisa terjadi jika sering melewatkan keramas setelah olahraga.

"Ketika ada serpihan yang terlihat di kulit kepalamu, itu berarti jamur telah menyerang lapisan permukaan kulit, dan ini menyebabkan rambut rontok," kata Palep.

Penumpukan jamur juga akan membuat folikel rambut macet, pada akhirnya pertumbuhan rambut baru akan terhambat.

Baca juga: Tekanan Stres Bikin Rambut Beruban, Benarkah?

Selain dapat menyebabkan rontok, menurut sebuah penelitian pada Desember 2018 di International Journal of Trichology, dermatitis seboroik juga dapat menyebabkan helai rambut lebih tipis dan kurang bersinar.

Meskipun keramas lebih sering dan menggunakan sampo obat dapat mencegah kerontokan rambut, keramas terlalu sering juga dapat menyebabkan rambut menipis.

Tapi, kata McMichael, tidak ada angka keramas yang sempurna, karena harus disesuaikan dengan jenis rambut.

"Bagi mereka yang memiliki rambut sangat keriting, keramas setiap minggu atau dua minggu sekali sudah cukup. Sementara yang rambutnya halus dan kulit kepala berminyak, keramas tiap hari mungkin paling baik," katanya.

Apapun tipe rambutmu, gunakan sampo dan konditioner lembut yang tidak mengeringkan rambut dan menghilangkan minyak-minyak alaminya.

"Orang yang sering berolahraga sebaiknya menggunakan sampo ringan yang mengandung sulfat dengan bahan-bahan, seperti C14-16 olefin sulfonate, diikuti dengan deep conditioner seminggu sekali,” katanya. 

McMichael juga merekomendasikan memilih deep conditioner yang mengandung silikon untuk melapisi dan melindungi batang rambut.

Untuk mencegah kerontokan, hindari pula terlalu sering mengikat rambut dengan kencang karena dapat memberi tekanan pada folikel rambut.

Baca juga: Kenali Penyebab Tiga Masalah Utama Rambut

3. Lebih rentan infeksi

Alasan lain untuk mencuci rambut setelah berkeringat adalah rasa gatal, dan beberapa orang bahkan sering menggaruk hingga kulit kepala mereka luka.

Menurut Palep, luka lecet bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur.

Untuk mencegah infeksi, kamu perlu mengatasi akar masalah dengan mengurangi serpihan dan kulit bersisik tersebut.

Halaman:
Sumber LiveStrong
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com