Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2020, 16:45 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita perlu senantiasa menyesuaikan pola makan dan kebiasaan, seiring bertambahnya usia.

Ketika menginjak usia tertentu, kita bahkan dianjurkan untuk mengeliminasi beberapa jenis makanan agar fungsi tubuh dapat berjalan dengan baik.

Berikut beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya berhenti dikonsumsi oleh perempuan ketika menginjak usia 40 tahun.

1. Minuman manis

Soda, jus buah dengan gula, es teh botolan, atau minuman manis lainnya perlu dihindari oleh perempuan ketika memasuki usia 40 tahun.

Sejumlah penelitian mengaitkan konsumsi minuman manis secara teratur dengan penyakit jantung. Untuk diketahui, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian wanita di Amerika Serikat.

Selain itu, sebuah studi yang meneliti 80.000 wanita selama 22 tahun menemukan bahwa mereka yang minum sekaleng minuman manis sehari memiliki risiko terkena asam urat 75 persen lebih tinggi daripada wanita yang jarang minum jenis minuman ini.

Tidak hanya berisiko terkena diabetes tipe 2, minum minuman manis juga dikaitkan dengan obesitas. Sayangnya, jika kamu mengalami obesitas di usia 40 tahunan, berat badan berlebih tersebut akan lebih sulit diturunkan.

Baca juga: Mengapa Minuman Manis Picu Risiko Kematian Dini?

2. Camilan diet

Anak-anak muda mungkin bisa melewatkan sarapan dan hanya makan cokelat batang atau sereal batangan yang memiliki label "diet" atau "camilan sehat".

Sayangnya, makan camilan diet tersebut sama buruknya dengan makan permen batangan, terutama jika kamu melihat bahan-bahan yang tercantum pada kemasan.

Kebanyakan produk masih mengandung gula tambahan dan minyak kelapa sawit yang memicu respons peradangan.

Dan yang terpenting, camilan tersebut tidak membantu menurunkan berat badan.

Baca juga: Alasan Camilan Tak Sehat Lebih Menarik Selama Karantina di Rumah

3. Daging olahan

Daging olahan sering kali mengandung nitrat penyebab kanker dan mengandung banyak natrium yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com