KOMPAS.com - Rumah mode Italia, Gucci menjual overall denim atau jins kodok seharga 1.400 dollar AS atau lebih dari Rp 20 juta.
Uniknya, jins model terusan ini diberi efek noda rumput pada bagian paha. Sehingga, jika dilihat, jins ini seperti kotor dan usang dipakai berkebun.
“Denim ini secara keseluruhan dibuat dari katun organik dan secara khusus diperlakukan untuk efek tekanan sehingga muncul pola tersebut,” demikian deskripsi Gucci untuk produk tersebut.
Baca juga: Gaya WFH Billie Eilish, Tabrak Motif dengan Aksesori Serba Gucci
Meskipun bercak tersebut bukan noda rumput asli, Gucci mengaku ingin menunjukkan kreasi ini dibuat dengan mempertimbangkan lingkungan hidup, demi bumi yang tetap hijau.
"Itu diproduksi melalui proses budidaya dan manufaktur yang tidak melibatkan bahan kimia berbahaya, pestisida, atau pupuk buatan."
Kendati demikian, di mata petani pakaian ini seperti sudah harus dibuang dan diganti dengan yang baru.
Setidaknya itulah opini seorang petani bernama Lauren Gitlin, petani berusia 40 tahun dari Vermont, Amerika Serikat.
Baca juga: Ada Lebah di Jam Tangan Gucci Silver G-Timeless Web Bee
Laurent, yang mengelola peternakan sapi perah Villa Villekulla, mengatakan, pakaian termahalnya adalah sepasang terusan Carhartt seharga 70 dollar AS, atau sekitar Rp 1 jutaan.
Namun, jika pun dia mendapatkan jins kreasi Gucci ini, Laurent mengaku langsung tahu apa yang harus dia lakukan.
"Jika saya mendapatkannya, saya akan langsung taruh di eBay dan menggunakan uang itu untuk membeli biji-bijian atau peralatan peternak," kata dia.
“Uang sebanyak itu tidak mudah didapat jika kamu adalah seorang petani,” sambung dia.
Terlebih lagi, penempatan noda pada kreasi itu dinilai Laurent, tidak tepat dan natural.
"Saya pikir seorang 'ahli forensik' harus dipanggil. Itu terlihat rendah. Noda rumput lebih ke lutut," kata dia.
"Jika Gucci benar-benar ingin produk ini terlihat asli, maka masih perlu ditambahkan noda lagi," sambung Laurent.
Baca juga: Kreasi Baru Gucci, Loafer dengan Tumit Lipat Dibanderol Rp 14 Juta