Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pu-erh, Teh Fermentasi Asal Cina yang Baik untuk Kolesterol

Kompas.com - 22/09/2020, 15:32 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Provinsi Yunnan di Tiongkok memiliki teh fermentasi tradisional yang disebut teh pu’er atau pu-erh tea.

Teh ini diolah dari daun pohon yang dijuluki “pohon tua liar” yang tumbuh di provinsi Yunnan. Ekstrak teh pu-erh ini diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Sama seperti kombucha, teh pu-erh memiliki rasa asam karena proses fermentasi sebelum dikonsumsi. Namun, proses fermentasi teh pu-erh dilakukan pada daunnya, bukan pada teh yang sudah diseduh.

Beberapa manfaat konsumsi teh pu-erh untuk kesehatan adalah:

1. Baik untuk kolesterol

Beberapa uji coba laboratorium menunjukkan bahwa pemberian ekstrak teh pu-erh dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Manfaat ini bekerja dalam dua cara, pertama meningkatkan asam urat yang dibuang lewat feses sehingga lemak tidak terserap ke aliran darah.

Kedua, teh pu-erh juga menurunkan akumulasi lemak sehingga dapat menurunkan risiko menderita penyakit jantung. Meski demikian, manfaat yang sama pada manusia masih perlu penelitian lebih lanjut.

Baca juga: Kolesterol Tinggi? Cobalah 7 Makanan Penurun Kolesterol Ini

2. Menghambat pertumbuhan sel kanker

Penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak teh pu-erh dapat membunuh sel kanker payudara, kanker rongga mulut, serta kanker usus. Hasil ini menjadi awal yang menjanjikan untuk pengobatan kanker.

Meski demikian, bukan berarti teh pu erh bisa menjadi obat kanker utama.

Dalam penelitian yang sudah dilakukan, ekstrak teh pu-erh berkonsentrasi tinggi diaplikasikan ke sel kanker.

Artinya mengonsumsi teh pu-erh berpotensi memberi manfaat utnuk menghambat kanker. Namun masih perlu penelitian lebih mendalam untuk memahami korelasinya.

Baca juga: Sebelum Terlambat, Ubah Gaya Hidup demi Mencegah Kanker

3. Potensi turunkan berat badan

Beberapa uji laboratorium menunjukkan bahwa teh pu-erh membantu sintesis lebih sedikit lemak baru.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com