Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2020, 13:14 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Greenspan meyakini, dengan mengurangi kerja pernapasan dan kecemasan yang terkait dengan sesak napas, pasien dapat mengurangi peradangan.

Tidak hanya peradangan di saluran udara dan paru-paru, tetapi peradangan organ lainnya di seluruh tubuh.

"Aku tidak menyadari sampai memulai Covid Bootcamp, bahwa pernapasan melibatkan begitu banyak otot kecil."

"Juga bahwa Covid-19 dapat menyebabkan otot-otot itu menjadi tidak terkondisi setelah dibatasi sekian lama."

Demikian penuturan psikolog klinis sekaligus pasien Covid-19 dengan gejala menetap, Jenny Berz.

Menurut Berz, Greenspan dan Covid Bootcamp telah mengajarinya banyak hal tentang mekanisme pernapasan.

Di sana juga diajarkan cara melakukan latihan pernapasan yang mengarah pada peningkatan kekuatan dan pernapasan yang lebih mudah dan produktif.

"Tidak peduli gejala apa yang saya alami, saya menemukan bahwa melakukan rangkaian lima atau 10 kali napas dalam-dalam membantu saya merasa lebih baik secara mental dan fisik," kata dia.

Namun, hanya karena merasa nyaman, penting untuk tidak melalukannya secara berlebihan.

Mackles dan Greenspan menemukan, para pasien yang melakukan upaya fisik terlalu berat malah bisa kembali ke titik awal.

Bahkan mereka merasakan Sindrom Kelelahan Kronis (CFS), yang biasa muncul setelah infeksi virus.

"Kami belajar membuat prosesnya sangat lambat, lebih lambat dari Bootcamp asli kami yang dikembangkan untuk orang dengan penyakit kardiovaskular dan paru," kata Mackles.

Jadi, berhentilah sebelum tubuhmu memberi sinyal untuk berhenti.

Pemulihan memang tidak linear, tapi bukan berarti harus berhenti. Ingatlah bahwa tubuh butuh waktu dan suatu hari pasti akan sembuh.

Jalani segalanya dengan semengalir mungkin, meskipun itu dengan langkah kemenangan yang sangat kecil.

Misalnya, jika sebelumnya kamu tak bisa berjalan lama, hari ini kamu sudah bisa jalan mengelilingi kompleks selama 15 menit, atau jika sebelumnya biasa naik menggunakan lift, kini kamu membiasakan diri menggunakan tangga.

Cobalah belajar untuk hal dari yang kecil, tapi berarti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com