Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2020, 13:14 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah pasien Covid-19 masih merasakan gejala, bahkan setelah mereka sembuh.

Sayangnya, mereka tak begitu saja mudah menemukan obat, karena tak selalu bisa menunjuk apa yang dideritanya.

Bagi para pasien yang mengalami gejala menetap, ternyata pengobatannya tak melulu harus dengan cara rumit.

Langkah sederhana seperti latihan pernapasan ternyata juga bisa meredakan rasa sakit pada pasien dengan gejala menetap.

Terapis fisik kardiopulmoner yang berbasis di New York City, Amerika Serikat Marion Mackles menjelaskan pentingnya latihan pernapasan penting untuk pasien Covid-19 dengan gejala menetap.

Baca juga: Face Shield Tak Efektif Menahan Penyebaran Covid-19

Direktur Airway Clearance Unit dari Pulmonary Wellness & Rehabilitation Center ini menyebut, latihan semacam itu bisa meningkatkan kapasitas paru-paru.

Latihan ini juga bisa meningkatkan fungsi diafragma, dan mengembalikan keseimbangan otot pernapasan.

Pulmonary Wellness & Rehabilitation Center pun memang sejak awal pandemi sudah merilis sesi rehabilitasi dan pemulihan Covid-19 untuk membantu pasien dengan gejala menetap.

Dawn Christensen (52) seorang konselor seni ekspresif dari New York City, yang terinfeksi Covid-19 pada Maret lalu, adalah salah satu pasien yang merasa terbantu dengan latihan pernapasan tersebut.

Ketika terinfeksi, Christensen mengalami banyak masalah, termasuk sesak napas, hidung tersumbat, kesulitan menelan, dada sesak, dan lainnya.

"Seluruh situasi ini sangat menakutkan dan menakutkan," kata dia.

"Praktik pernapasan dengan bimbingan ini telah menjadi berkah dan anugerah yang luar biasa."

"Menjadi sumber kedamaian dan ketenangan ketika saya merasa kewalahan karena sesak napas," ungkap dia, seperti dilansir Very Well.

Mackles menekankan, komponen kognitif dari latihan ini, dan bagaimana latihan pernapasan dapat membantu pasien merasa lebih membumi dengan tubuh.

Baca juga: Batuk Tak Selalu Gejala Covid-19, Bagaimana Membedakannya?

"Latihan pernapasan ini cenderung lebih bersifat meditatif, membantu pasien menjadi lebih sadar akan napas, tubuh, dan lingkungan mereka," kata Mackles.

Menurut dia, penting untuk melatih para pasien untuk tidak perlu takut bernapas.

Ketika latihan, pasien akan diminta merasakan napas yang mereka hirup dan embuskan, bagaimana udara di sekitar mereka terasa dan membiarkan tubuh merasa aman.

Mackles mengombinasikan elemen Tai Chi dan Qigong ke dalam latihan pernapasannya, dengan fokus menyelaraskan napas dengan gerakan.

Riset menunjukkan, gerakan lembut Qigong dapat membantu menyebarkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan penyembuhan dan pengisian kembali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com