BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sinar Mas Land

Seperti Apakah Hunian Nyaman dan Sehat di Ibu Kota?

Kompas.com - 24/09/2020, 16:37 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Sayangnya, untuk mendapatkan tubuh sehat, faktor makanan dan olahraga saja belumlah cukup.

Menurut teori H.L. Blum yang dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, aspek kebersihan lingkungan punya pengaruh sebesar 40 persen terhadap kesehatan seseorang. Sisanya, ditentukan oleh perilaku, ketersediaan pelayanan kesehatan, dan faktor genetika.

Di kota besar seperti Jakarta, kebersihan lingkungan masih jauh dari kata ideal. Soal sampah misalnya. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup 2019, Jakarta menyumbang 7.700 ton sampah tiap hari.

Bayangan hidup sehat kian sulit diwujudkan, mengingat kualitas udara di Jakarta juga terbilang tidak sehat. Bahkan, kondisi ini masih berlangsung di masa pandemi.

Padahal, aktivitas hilir mudik kendaraan di Jakarta cenderung menurun akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Lumrahnya, tingkat polusi udara juga menurun. Namun, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.

Laporan Centre of Research of Energy and Clean Air (CREA) yang dimuat dalam Kompas.com, Selasa (11/8/2020), menemukan bahwa kualitas udara di Jakarta dari Maret hingga Mei 2020 tetap dalam tingkat sedang dan tidak sehat. Hal ini disebabkan pergerakan angin yang membawa polutan hasil pembangkit listrik Suralaya ke Jakarta.

Kondisi lingkungan Jakarta memang belum mampu mendukung kesehatan masyarakatnya. Namun, bukan berarti tak ada cara untuk mewujudkan hal tersebut di kota ini. Misalnya, dengan menciptakan hunian sehat.

Lalu, bagaimana ciri-ciri hunian sehat yang dibutuhkan untuk mendukung kesehatan tubuh? Berikut rangkumannya.

Sirkulasi udara yang baik

Hunian sehat ditentukan dari sistem sirkulasi udara yang terdapat di dalamnya. Menurut Standar Nasional Indonesia yang dimuat dalam Idea Grid, Jumat (13/4/2018), rumah tinggal harus memiliki lubang ventilasi minimal lima persen dari luas ruangan.

Masih dari sumber yang sama, setiap ruangan di dalam rumah idealnya harus mengaplikasikan ventilasi silang untuk memperlancar sirkulasi udara.

Punya sistem pengolahan limbah

Limbah rumah tangga umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu clear water, grey water, dan black water. Di antara ketiga jenis tersebut, limbah grey water cukup berbahaya bagi lingkungan karena mengandung zat kimia dari aktivitas mandi dan mencuci.

Untuk mencegah efek buruk, idealnya setiap hunian punya sistem pengolahan air limbah (SPAL). Instalasi SPAL terdiri dari bak pengumpul air limbah dan tangki resapan yang berisi arang dan batu koral untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada dalam grey water.

Selain dengan menginstalasi SPAL, selokan hunian juga mesti lancar, terutama saat musim hujan.

Air bersih

Air bersih begitu penting kehadirannya. Sebab, sebagian besar aktivitas manusia tak luput dari penggunaan air bersih. Contohnya, memasak, mencuci, hingga mandi.

Dikutip dari situs web pu.go.id, kebutuhan air rumah tangga mencapai 70 liter per orang setiap hari.

Umumnya, suplai air bersih rumah tangga berasal dari tanah atau Perusahaan Air Minum (PAM). Tak jarang pula pemilik rumah menggunakan keduanya.

Punya area hijau

Ciri hunian sehat terakhir adalah tersedianya ruang terbuka hijau (RTH). Pasalnya, selain memberikan kenyamanan dan keindahan, RTH berfungsi sebagai tempat berinteraksi sosial, sarana ekowisata, dan berperan menjaga keseimbangan ekologis di kawasan residensial, sebagaimana dimuat The Conversation, Rabu (9/9/2020).

Ukuran ketersediaan RTH pun sudah ditetapkan. Di wilayah perkotaan, RTH harus memiliki luas paling tidak 30 persen dari total keseluruhan lahan.

Jumlah tersebut terdiri dari 20 persen RTH di area publik yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab pemerintah setempat dan 10 persen RTH di ranah privat yang dikelola institusi tertentu atau perseorangan.

Penerapan RTH, baik publik atau privat bisa dalam berbagai bentuk, seperti taman, kebun, halaman, jalur hijau, atau area rekreasi.

Di Jakarta, kawasan hunian dengan penerapan RTH masih bisa ditemukan. Meski memiliki lahan terbatas karena pembangunan, Jakarta memiliki kawasan residensial dengan lahan hijau. Salah satunya adalah kompleks hunian Aerium Taman Permata Buana yang dikembangkan Sinar Mas Land.

Aerium Green Exclusive merupakan kompleks hunian dengan ketersediaan ruang terbuka hijau hingga 75 persen dari total luas area. Dok. Sinar Mas Land Aerium Green Exclusive merupakan kompleks hunian dengan ketersediaan ruang terbuka hijau hingga 75 persen dari total luas area.

Aerium Taman Permata Buana merupakan kompleks hunian hijau yang terdiri dari apartemen dan town house. Berlokasi di kawasan elite Taman Permata Buana, Puri Kembangan, Jakarta Barat, menjadikan hunian ini berdekatan dengan sejumlah fasilitas umum.

Adapun fasilitas umum yang dimaksud antara lain, tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), Bandara Udara Soekarno-Hatta, area CBD Jakarta Barat, tempat perbelanjaan, universitas, sekolah internasional, bank, dan rumah sakit.

Sebagai hunian berkonsep modern dan healthy family living, Aerium Taman Permata Buana menawarkan kehidupan yang tenang, nyaman, serta sehat untuk anak dan keluarga. Pasalnya, 75 persen dari total luas kompleks merupakan RTH.

Selain itu, Aerium Taman Permata Buana juga menyediakan sederet fasilitas penunjang kesehatan pada airy garden area yang memiliki luas 2.000 meter persegi. Contohnya, treehouse, hammock, children’s playground, mini golf, mini nursery, barbeque area, outdoor lounge area, jogging track, serta indoor dan outdoor swimming pool.

Seluruh hunian di kompleks tersebut sudah dilengkapi teknologi smart home automation system. Khusus apartemen, terdapat sky garden yang memungkinkan udara segar dan sinar matahari bisa masuk ke koridor.

Untuk unit baru, Aerium Taman Permata Buana menyediakan hunian dalam kondisi semi-furnished dengan kelengkapan air conditioner (AC), water heater, video phone, digital door lock, dan kitchen cabinet. Desain interiornya pun tampak mewah karena menggunakan lantai marble dan parket kayu di setiap kamar.

Soal keamanan, kawasan Aerium Taman Permata Buana telah dilengkapi advanced security system yang beroperasi selama 24 jam. Dengan sistem ini, penghuni akan lebih nyaman dan aman tinggal di dalamnya.

Bagi Anda yang tertarik memiliki hunian di kompleks Aerium Taman Permata Buana, Anda bisa memanfaatkan program Move in Quickly.

Move In Quickly merupakan program tahunan dari Sinar Mas Land yang menawarkan keringanan harga untuk para konsumen. Program ini digelar dalam tiga periode dan saat ini telah memasuki periode kedua yang akan berakhir pada 30 September 2020.

Khusus untuk Aerium Taman Permata Buana, melalui program Move In Quickly, calon pembeli akan mendapatkan keringanan hingga 15 persen. Selain itu, ada juga hadiah langsung yang bisa dipilih sesuka Anda dengan nilai hingga Rp 60 juta.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Aerium Taman Permata Buana dan program Move in Quickly, silakan kunjungi tautan ini.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com