Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simbol Emansipasi, Perempuan Pertama Berjalan di Bulan Tahun 2024

Kompas.com - 25/09/2020, 18:33 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Emansipasi tanpa batas bagi kaum perempuan tak lama lagi bakal mewujud dalam sebuah pencapaian yang bakal dicatat dalam sejarah.

Sebuah kabar besar bagi kaum perempuan disampaikan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) di pekan ini.

NASA mengeluarkan pembaruan informasi terkait Artemis Plan. Mereka mengungkap rencana untuk mendaratkan wanita pertama di bulan pada tahun 2024.

Baca juga: Ingin Tahu Aroma Angkasa? Wewangian Rancangan NASA Ini Bisa Membantu

Misi tersebut tersebut bakal menjadi kali pertama manusia menginjakkan kaki di bulan, sejak misi Apollo terakhir pada tahun 1972.

Misi Apollo adalah progam penerbangan antariksa ketiga yang dilaksanakan NASA, yang berhasil mendaratkan manusia pertama di bulan pada periode 1969 hingga 1972.

Program ini pertama kali disusun selama masa pemerintahan Presiden Dwight D. Eisenhower.

Misi Apollo lalu didedikasikan untuk tujuan nasional oleh Presiden John F. Kennedy di era 1960-an untuk mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya dengan selamat ke bumi.

Baca juga: Saat NASA Mengira Astronot Wanita Perlu Dandan di Luar Angkasa…

Seruan itu disampaikan Kennedy dalam pidatonya di muka Kongres pada 25 Mei 1961.

Tujuan Kennedy ini baru tercapai pada misi Apollo 11 ketika astronot Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendaratkan Apollo Lunar Module (LM) pada 20 Juli 1969.

Keduanya berjalan di permukaan bulan, sementara Michael Collins tetap berada di orbit bulan dalam modul komando dan layanan (CSM).

Ketiganya mendarat dengan selamat di bumi pada 24 Juli 1969.

Lalu, lima misi Apollo berikutnya juga mendaratkan astronot di bulan, yang terakhir, Apollo 17, pada Desember 1972.

Dalam enam penerbangan luar angkasa tersebut, tercatat ada 12 orang yang sudah berjalan di permukaan bulan, dan semuanya pria.

 Baca juga: Giliran G-Shock Gandeng NASA Bikin Jam Tangan Edisi Terbatas

"Kami akan kembali ke bulan demi penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi baru penjelajah," demikian kata administrator NASA Jim Bridenstine, dalam siaran pers-nya.

"Saat kami menggagas kehadiran yang berkelanjutan di bulan, kami juga membangun momentum menuju langkah manusia pertama di Planet Merah."

NASA akan meluncurkan roket baru, Sistem Peluncuran Luar Angkasa, dan pesawat ruang angkasa Orion secara bersamaan dari Pusat Antariksa Kennedy pada tahun 2021.

Baca juga: Omega Produksi Ulang Jantung Arloji Saat Misi NASA di Bulan

Akan ada dua peluncuran untuk dua uji penerbangan di sekitar bulan, terkait dengan persiapan dalam proyek tersebut.

Selain mengirim wanita pertama ke bulan, Artemis Plan pun akan berusaha untuk mencari sumber daya, seperti air di bulan.

Berkat teknologi pendaratan baru, astronot juga dapat melakukan perjalanan lebih jauh untuk menjelajahi wilayah baru di bulan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com