Pornografi adalah konten yang menghadirkan ekspektasi tak realistis tentang pasangan sekaligus aktivitas seksual yang bisa dilakukan.
Itu sebabnya, pornografi dapat melemahkan komitmen karena menciptakan impresi yang salah tentang bentuk tubuh dan aktivitas seksual yang didambakan.
Padahal, hubungan seksual dalam sebuah ikatan seharusnya bersifat mutual. Saling memuaskan satu sama lain. Sebaliknya, pornografi lebih bertendensi memberi gratifikasi diri sendiri bahkan mendominasi orang lain.
Baca juga: Jangan Percaya dengan Orgasme Wanita di Film Porno
2. Menggantikan interaksi dengan manusia
Salah satu ketakutan terbesar dari “kecanduan” pornografi adalah kemungkinan bisa menggantikan interaksi nyata dengan manusia.
Namun menurut beberapa penelitian, hal ini tidak berlaku secara general. Justru banyak orang yang tidak lagi tertarik melihat konten porno setelah melakukan aktivitas seksual dengan pasangannya.
3. Menurunnya kepuasan dalam hubungan
Penelitian tahun 2006 menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan yang sering melihat konten pornografi merasa lebih tidak bahagia dengan hubungan yang dijalaninya.
Seseorang yang berada dalam hubungan kurang harmonis cenderung mencari distraksi dari konten pornografi.
Ketika pelarian ini dilakukan dalam frekuensi tinggi, maka risiko merasa tidak puas dengan hubungan yang dimiliki pun meningkat.
Baca juga: Sering Menonton Film Porno Bisa Merusak Hubungan?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.