KOMPAS.com - Pangeran Charles dan Putri Diana menikah pada tahun 1981, dengan upacara pernikahan yang sangat mewah.
Sayangnya, pernikahan tersebut kandas di tengah jalan karena masalah perselingkuhan, skandal, dan kebohongan.
Setelah serangkaian keributan di depan publik dan pengakuan yang terlalu terang-terangan, Ratu Elizabeth II menilai langkah terbaik untuk Charles dan Diana adalah berpisah.
Baca juga: Melihat Kate Middleton Pakai Celana Putri Diana
Pasangan itu pun lantas memilih berpisah pada tahun 1992.
Namun, bankir pribadi Charles mengungkapkan, putra sulung Ratu Inggris tak memiliki biaya yang cukup untuk memenuhi dana yang diminta Diana.
Dalam buku "The Diana Chronicles", penulis Tina Brown menceritakannya. Charles kemudian pergi ke ibunya untuk meminjam uang.
“Pangeran benci harus meminjam dari ibunya untuk memenuhi persyaratan Diana,” tulis Brown, seperti dilansir International Business Times.
Menurut New York Times, Diana meminta uang tunai hingga 22,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 336 miliar, belum termasuk gaji tahunan 600.000 dollar AS atau nyaris mencapai Rp 9 miliar, untuk membayar kantor pribadinya.
Baca juga: Cerita Gaun Pengantin Putri Diana yang Tak Pernah Terpakai
Awalnya Charles berusaha melikuidasi investasinya, tetapi dia tetap tidak mampu memenuhi permintaan Diana tersebut.
“Saat itu saya menyuruhnya untuk melikuidasi semua investasinya supaya dia (Charles) bisa memberikan uang tunai."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.