KOMPAS.com - Minum adalah cara untuk menghilangkan rasa haus.
Merasa sangat haus adalah hal wajar untuk beberapa kondisi, misalnya setelah kita beraktivitas di bawah sinar matahari atau seusai berolahraga.
Namun, rasa haus yang tak kunjung hilang juga bisa menjadi sinyal kondisi kesehatan lainnya.
Kebutuhan air setiap orang berbeda, namun pedoman Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa idealnya setiap hari kita minum sekitar delapan gelas sehari (ukuran 230ml) atau total dua liter.
Baca juga: Merasa Sangat Haus? 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Selain lewat air, makanan juga bisa menyumbang cairan tubuh sekitar 20 persen. Asupan cairan bisa diperoleh lewat buah dan sayuran, terutama bayam dan semangka.
Nah, jika kita masih merasa haus luar biasa meskipun merasa sudah minum cukup, beberapa kondisi berikut mungkin bisa menjadi penyebabnya.
1. Memulai aktivitas baru
Kebanyakan orang tidak menakar berapa banyak air yang diminumnya dalam sehari.
Lalu, mereka tidak menyadari adanya perubahan cuaca, perubahan aktivitas olahraga, hingga perubahan aktivitas harian, seperti pekerjaan.
Itu semua bisa memengaruhi pola konsumsi cairan.
Oleh karena itu, cobalah mengevaluasi kebutuhan cairan kita, jika mengalami gejala berikut:
- Keringat berkurang.
- Produksi urin berkurang.
- Mengalami masalah elastisitas kulit.
- Kebingungan, pening, atau pingsan.
Baca juga: Gampang Haus Bisa Jadi Ciri Diabetes
Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan apakah gejala tersebut memang berkaitan dengan masalah medis, atau tidak.
2. Memulai pola makan baru
Ahli gizi dari the Good Housekeeping Institute, Stefani Sassos menjelaskan, secara umum pola makan rendah karbohidrat atau diet keto memiliki risiko dehidrasi yang lebih besar.
Alasannya, karbohidrat menahan cairan dan elektrolit.
Jadi, ketika kita secara drastis mengurangi jumlah karbohidrat maka dapat mengakibatkan kelebihan air yang dikeluarkan melalui urin, atau lebih sering pergi ke kamar mandi.