Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cantiknya Skybridge Stasiun Bandung, Padukan Gaya Modern dan Heritage

Kompas.com - 29/09/2020, 13:26 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kapan terakhir kali kamu ke Bandung? Atau, kapan terakhir kali kamu singgah di stasiun kereta api Kota Bandung?

Ya, Stasiun Bandung seperti tak henti berbenah diri. Jika sekarang mampir ke sana, maka kamu akan mendapati sebuah bangunan baru, skybridge.

Fasilitas baru yang diujicobakan sejak 23 September 2020 itu kental dengan nuansa modern yang disematkan pada bangunan heritage khas Stasiun Bandung.

Perpaduan tersebut memberikan kesan cantik, mewah, dan tentu saja nyaman.

Baca juga: Loko Cafe, Tempat Kongkow Pakai Kayu Kereta Sisa Zaman Belanda...

Dengan keberadaan fasilitas ini, -jika dulu, untuk berpindah peron, penumpang harus naik turun antar kereta, maka kini tidak lagi.

Penumpang tinggal melintasi skybridge yang dilengkapi travelator, sehingga tak hanya nyaman, tapi juga amat ramah bagi para penyandang disabilitas.

Skybridge ini memiliki panjang 73,5 meter dan tinggi 7,4 meter,” ujar Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo, Selasa (29/9/2020).

Skybridge dibangun KA Properti Manajemen sejak Desember 2019 dengan lima gate. Masing-masing gate memiliki dua travelator untuk naik dan turun, sepanjang 33 meter.

Selain mengoneksikan Jalur 1-7, skybridge juga menghubungkan Stasiun Bandung bagian utara dan selatan.

Fasilitas ini tentu akan meningkatkan konektivitas pelanggan KA Jarak Jauh untuk masuk maupun keluar stasiun.

Baca juga: Wanita Merias Wajah di Dalam Kereta, Pantaskah?

Didiek menambahkan, skybridge Stasiun Bandung merupakan kado dari KAI untuk masyarakat pada di ulang tahun PT KAI yang ke-75 pada 28 September 2020.

Art deco

Kehadiran skybridge ini, memberikan nuansa baru bagi bangunan art deco yang dimiliki Stasiun Bandung.

Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya arsitektur.

Stasiun Bandung atau stasiun utama di Kota Bandung memang memiliki sejarah panjang jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.

Sejarah menyebutkan, perkembangan tempat ini dimulai karena lahirnya sistem kerja paksa perkebunan di Bandung tahun 1870.

Belanda lalu mengembangkan jalur kereta Batavia-Bandung. Jalur tersebut dibangun untuk mengirimkan hasil perkebunan ke Batavia.

Dari sanalah cikal bakal pembangunan Stasiun Bandung.

Stasiun ini selesai dibangun dan diresmikan pada tahun 17 Mei 1884, dipimpin arsitek sekaligus arkeolog, Jan Willem Ijzerman.

Sebelumnya, jarak antara Batavia dan Bandung membutuhkan waktu tiga hari, dengan kereta api bisa dipersingkat menjadi tiga jam.

Bangunan ini beberapa kali direnovasi. Mulai dari penambahan bangunan bergaya art deco tahun 1909, kemudian renovasi kedua dilakukan tahun 1928.

Berbagai renovasi terus dilakukan seiring dengan semakin banyaknya penumpang yang memilih kereta sebagai alat transportasinya.

Kini, dari skybridge, penumpang bisa melihat jalur kereta api dan bangunan Stasiun Bandung yang menjadi saksi masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com