JAKARTA, KOMPAS.com - Kamu tentu tidak menyangka jika pakaian dan item busana lainnya adalah salah satu penghasil limbah terbesar di Bumi ini. Ya, pakaian yang kita pakai memang menghasilkan limbah, baik saat pembuatannya, maupun nanti setelah dibuang menjadi sampah.
Bahkan menurut penelitian Ellen MacArthur Foundation, sebanyak satu truk tekstil atau pakaian dibuang di dunia ini setiap detik. Terbayang kan betapa banyaknya limbah pakaian ini.
Padahal limbah pakaian melepaskan setengah juta ton serat mikro ke laut setiap tahun, atau setara dengan lebih dari 50 miliar botol plastik. Serat mikro ini sulit dibersihkan dan kemungkinan besar masuk ke rantai makanan.
Tidak hanya itu, industri fesyen juga menghasilkan emisi gas lebih merusak dibanding gabungan industri pelayaran dan penerbangan.
Belum lagi jika kita bicara soal air yang diperlukan untuk membuat pakaian, dari bahan baku hingga jadi.
Menurut Institut Lingkungan Stockholm, diperlukan 10.000 liter air untuk menghasilkan 1 kg kapas, bahan utama pakaian katun yang sering kita pakai.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan akibat pakaian?
Tidak membeli bila tidak perlu
Ketahuilah bahwa pakaian yang sedang tren saat ini bisa jadi ketinggalan mode pada satu atau dua tahun ke depan. Terutama bila gaya dan potongannya cenderung nyleneh.
Artinya saat ingin membeli busana yang sedang trendi, pikirkan apakah kamu akan memakainya dalam jangka waktu panjang? Atau mungkin akan membuangnya tahun depan karena tidak cocok lagi mengingat saat ini dalam setahun ada 52 musim fesyen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.