3. Memperhatikan kandungan gizi
Informasi nilai gizi pada kemasan produk pangan, menurut Dr. Rimbawan, dapat memudahkan konsumen membandingkan kandungan zat gizi antara satu merek dengan merek lainnya.
"Perhatikan juga kandungan vitamin, mineral, serat, dan protein yang masih perlu kita tingkatkan."
Baca juga: Konsumsi Protein Jenis Ini supaya Panjang Umur
4. Mencari nilai lebih dari suatu produk
Periksa harga per sajian produk pangan, dan informasi seputar berat bersih dan jumlah porsi produk dalam kemasan.
5. Memperhatikan densitas atau kepadatan energi
Dr. Rimbawan mengatakan, densitas atau kepadatan energi mengacu pada rasio kalori terhadap berat makanan.
"Produk pangan dengan densitas energi lebih rendah membantu konsumen cepat kenyang, karena porsinya lebih besar, tapi jumlah kalorinya lebih rendah," kata dia.
6. Memahami klaim pangan
Kita sering melihat sebuah produk diklaim tidak mengandung gula, atau produk yang disebut bebas lemak.
Namun, kita perlu memahami klaim pangan dari sebuah produk lebih lanjut.
Produk yang dikatakan nol kalori sebenarnya bisa mengandung empat kalori per porsi.
Sedangkan, produk bebas lemak dan produk rendah lemak bisa mengandung masing-masing 0,5 gram lemak dan 3,0 gram lemak per porsi.
"Singkatnya, biasakan cek kemasan, label informasi gizi, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa pada produk pangan," ujar Dr. Rimbawan menyimpulkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.