Bahkan protein nabati bisa menjadi pengganti protein pada anak yang intoleransi laktosa, misalnya olahan soya atau kacang kedelai.
Baca juga: 6 Masalah Makan pada Balita dan Cara Mengatasinya
Sedangkan asupan serat berupa sayur dan buah bisa berupa satu gelas sayuran matang, alpukat setengah buah, apel satu buah kecil, satu potong melon, satu buah pisang ukuran sedang, atau pun satu potong pepaya ukuran sedang.
Agar anak tetap semangat mengonsumsi makanan sehat, psikolog Putu Andani mengingatkan pentingnya orangtua memantau mood anak.
“Stres berkepanjangan pada anak yang tidak diolah dengan baik memengaruhi perilaku makan anak di rumah. Karena kemampuan anak mengelola stress masih terbatas, mereka butuh bantuan orangtua,” kata Putu.
Salah satu cara mengatasi kebosanan anak pada masa pandemi adalah mencoba sesuatu yang baru. Anak bisa dikenalkan pada proses yang belum sempat dilakukan sebelumnya, misalnya melibatkan anak untuk ikut menyiapkan makanan di dapur atau menyiapkan peralatan makan dengan cara menyenangkan.
“Kuncinya adalah interaksi yang menyenangkan dengan anggota keluarga,” kata Putu.
Baca juga: Kenapa Anak Bisa Mengalami Anemia Defisensi Besi?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.