Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/10/2020, 16:03 WIB
|
Editor Wisnubrata

KOMPAS.com – Batik menjadi salah satu kain kebanggaan masyarakat Indonesia yang mendunia. Apalagi, pada 2 Oktober 2009 lalu, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) secara resmi menetapkan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia.

Salah satu sentra batik yang cukup terkenal di Indonesia terletak di pesisir utara Jawa, Lasem. Di sini, kita dapat menemukan karya batik tulis khas Lasem yang disebut batik tiga negeri.

Pada awal abad ke-20, batik tiga negeri ini dikenal sebagai kain premium karena harganya yang mahal. Selain itu, batik ini juga memiliki sejarah multibudaya karena warna-warnanya berasal dari beragam negeri.

Saat tur virtual Lasem, Jumat (2/10/2020), Ketua Yayasan Kesengsem Lasem, Gilang Surya menjelaskan, dalam buku Dutch Influence in Batik from Java, History and Stories (1993) disebutkan, bahwa batik tiga negeri memiliki desain dan warna unik yakni merah, biru, dan cokelat soga yang mengacu pada beberapa tempat berbeda di pantai utara Jawa dan pedalaman Jawa.

Nama “tiga negeri” itu sendiri berarti batik ini mengalami proses pewarnaan di Lasem (untuk warna merah), Pekalongan (biru), dan Solo (cokelat soga).

Selain itu, setiap warna juga memiliki makna yang berbeda-beda tergantung dari mana pengaruhnya datang.

Pemilik rumah batik Maranatha, Reni Maranatha mengungkapkan, warna merah adalah wujud dari rasa bahagia.

“Warna merah dari batik tiga negeri ini dipengaruhi oleh masyarakat Tionghoa dulu. Yang memiliki simbol kebahagiaan karena sering dipakai dalam acara-acara pernikahan,” terangnya.

Kemudian, warna biru datang dari orang-orang Belanda, pengaruh dari bangsa Eropa. Sedangkan warna cokelat soga identik dengan budaya Jawa.

Ilustrasi batik lasemshutterstock Ilustrasi batik lasem
Seiring berjalannya waktu, rumah-rumah batik di Lasem mulai mengembangkan batik tiga negeri ini sesuai dengan idealisme dan inovasi mereka agar bisa bertahan di pasaran. Warna-warnanya pun semakin beragam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke