Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya The Hallway, Creative Space Kekinian di Pasar Kosambi

Kompas.com - 02/10/2020, 19:34 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.comPasar tradisional kerap diidentikkan dengan kotor, bau, dan becek. Anggapan ini membuat pasar memiliki kesan yang sulit diubah. 

Namun, sulit bukan berarti yak bisa. Buktinya, Rilly Robbi Gusadi mampu menginisiasi creative space di dalam Pasar Kosambi, dengan konsep hidden place, bernama The Hallway.

Pasar Kosambi adalah salah satu pasar besar yang identik dengan Kota Bandung.

Nah, karena konsep dari tempat ini adalah hidden place, maka dari bagian luar, pengunjung hanya akan melihat bentuk Pasar Kosambi seperti biasanya.

Baca juga: Cantiknya Skybridge Stasiun Bandung, Padukan Gaya Modern dan Heritage

Pengunjung yang pertama kali berkunjung ke The Hallway harus bertanya pada satpam atau pedagang di sana.

Mereka nanti akan menunjukkan satu tangga di ujung. Tangga tersebut terasa agak gelap.

Setelah melewati tangga, barulah pengunjung akan melihat beberapa jongko pasar. Di sana, pengunjung akan merasakan suasana yang jauh berbeda dengan pasar tradisional.

Layaknya tongkrongan anak muda kekinian, itulah yang coba digambarkan The Hallway.

The Hallway memiliki 70 toko yang diisi 52 tenant. Terdiri dari food and bavarage, fashion, dan hobies seperti sepeda, dekorasi, hingga barbershop.

Setting dan desain interior toko dibuat kekinian. Mulai dari penyusunan tempat, pencahayaan, kursi, lampu, dan lainnya.

Begitu pun dengan makanan dan minumannya. Tempat ini menyediakan berbagai makanan asia, barat, dan tentunya nusantara.

Baca juga: Lihat, Jokowi Gaya Pakai Kreuz, Sepeda Brompton Asal Bandung

Minuman unik pun beragam di sini. Tidak hanya berbagai racikan kopi, minuman berbagai aloevera, kelapa, lemon, dan lainnya disuguhkan di sini.

Untuk fashion, mereka menjual berbagai jaket, sepatu, topi yang kebanyakan ditujukan untuk anak muda.

Bandung memiliki tempat nongkrong baru, namanya The Hallway. Uniknya tempat ini berada di dalam Pasar Kosambi yang merupakan salah satu pasar tradisional di Bandung. KOMPAS.com/RENI SUSANTI Bandung memiliki tempat nongkrong baru, namanya The Hallway. Uniknya tempat ini berada di dalam Pasar Kosambi yang merupakan salah satu pasar tradisional di Bandung.

“Luas lantai II ini 1.400 meter, kita baru nempatin 20 persennya saja, dan beberapa lantai di gedung ini sudah 20 tahun terbengkalai,” ujar The Hallway, Rilly kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Memasuki tahap ketiga pengembangan, rencananya akan dibangun co-working space, area anak, hingga tempat untuk community activity.

“Karena ternyata pasar kita melebar, bukan hanya anak muda, banyak orang yang sudah berkeluarga datang ke sini."

"Makanya ada usul untuk membangun area anak,” tutur dia.

Baca juga: Kompleks Gedung Tua Disulap Jadi Tempat Kongkow Baru di Bandung

The Hallway buka setiap hari dari pukul 12.00-22.00 WIB untuk weekday, dan pukul 12.00-23.00 untuk weekend.

Demi menghidupkan suasana The Hallway, pihaknya sudah menyiapkan berbagai event. Misal fashion show di pasar tradisional, seni rupa, seni musik, table manner yang menghadirkan chef terkenal dan lainnya.

Bandung memiliki tempat nongkrong baru, namanya The Hallway. Uniknya tempat ini berada di dalam Pasar Kosambi yang merupakan salah satu pasar tradisional di Bandung. KOMPAS.com/RENI SUSANTI Bandung memiliki tempat nongkrong baru, namanya The Hallway. Uniknya tempat ini berada di dalam Pasar Kosambi yang merupakan salah satu pasar tradisional di Bandung.

Kemudian ke depan akan ada banyak komunitas yang bergabung seperti komunitas sepeda lipat.

Namun karena dalam kondisi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) semua event ini belum bisa berjalan optimal.

“Kita di sini tidak hanya sekadar jualan produk, tapi juga konten. Ada juga tujuan besar yang dibangun dari The Hallway,” ungkap dia.

Salah satunya, konsep hidden place yang diusung ini. Salah satu tujuannya agar pengunjung bertanya ke pedagang pasar tradisional yang di bawah.

Baca juga: Kisah Elastico 7, Jersey Asal Bandung yang Tampil di Pentas Dunia

Siapa tahu dengan interaksi ini, pedagang pasar tradisional ikut mendapatkan imbas dari The Hallway. Misalnya, mereka sekalian beli sayur dan keperluan lainnya.

“Soalnya Pasar Kosambi ini rame-nya musiman, dan yang terkenal cuma dua yaitu seragam dan tempe goreng."

"Mudah-mudahan dengan adanya The Hallway berimbas positif pada pedagang tersebut,” ungkap dia.

Jadi, ia mengajak anak muda untuk nongkrong di pasar. Sebab pasar tradisional itu tidak seperti yang dikatakan orang.

Yuk nongkrong di pasar,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com