Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/10/2020, 20:00 WIB
|

Meski tim peneliti dari Duke University tidak mempelajari perbedaan antara keduanya dengan masker lain, tetapi profesor penelitian kimia sekaligus penulis utama Duke University, Martin Fischer menyebut jenis kain dan masker yang ketat dan sesuai ukuran wajah menjadi komponen kunci yang efektif untuk melindungi wajah.

Tim Fischer berpendapat, masker N95 merupakan masker terbaik untuk digunakan, karena memiliki segel yang rapat dan bahannya tebal. Namun, Fischer juga menyarankan jika masker ini lebih baik digunakan oleh tenaga medis.

Jika ingin menggunakan masker N95, hindari menggunakan versi katup. Sebab, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa masker dengan katup atau ventilasi pernapasan, tidak efektif untuk mencegah penularan virus corona ke orang lain.

Sederhananya, masker ini hanya bersifat menutupi wajah tanpa mencegah udara yang dihembuskan tersaring lebih dulu melalui permukaan masker.

Selain masker N95, penggunaan masker bedah tiga lapis berada di posisi kedua. Masker tiga lapis dapat membantu menurunkan tetesan air liur yang melayang di udara, dibandingkan masker dua lapis atau satu lapis.

Di posisi selanjutnya, Fischer menyebut masker berbahan katun atau polyester tiga lapis, mampu menghalangi sekitar 80 persen tetesan air liur, sehingga baik untuk penggunaan sehari-hari.

Meski begitu, penggunaan pelindung leher sebagai penutup wajah tetap bisa digunakan. Asalkan pengguna melipatnya sebanyak dua-tiga kali sebelum digunakan. Menurut Fischer, makin banyak lapisan yang digunakan untuk menutup mulut, maka semakin baik juga kemampuan melindunginya.

Guna memastikan masker dapat berfungsi dengan baik, arahkan masker di bawah cahaya lampu. Jika cahaya dapat terlihat melalui kain, artinya masker atau penutup wajah tersebut tidak dapat memberi banyak perlindungan, kata Fischer.

Selain penggunaan masker ketika beraktivitas, menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak atau menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai sabun tetap perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke