Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susu Sapi atau Susu Kedelai, Mana yang Paling Baik untuk Tubuh?

Kompas.com - 05/10/2020, 14:30 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Inverse

KOMPAS.com -  Kaya akan nutrisi membuat susu dikonsumsi oleh banyak orang. Namun, sisi lain ada orang yang tidak bisa minum susu, karena alergi atau alasan lainnya.

Melihat hal ini, produsen susu kemudian menawarkan alternatif selain susu sapi.

Ada beberapa jenis susu yang beredar di pasaran seperti susu kedelai, susu almond, susu oat, susu beras, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Mengapa Kita Butuh Lemak Susu

Nah, banyaknya pilihan terkadang juga membuat orang bingung menentukan susu mana yang sebaiknya minum.

Sebenarnya, pilihan jenis susu tergantung dari kebutuhan nutrisi dan pola diet masing-masing orang.

Faktor lain seperti rasa dan tekstur juga perlu menjadi pertimbangan.

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis susu seperti yang dilansir laman Inverse.

1. Susu sapi

Dari segi nutrisi, susu sapi bisa dikatakan lebih unggul. Susu sapi mengandung kalsium, protein, vitamin B12, vitamin A, vitamin D, riboflavin (B2), seng, fosfor, dan yodium.

Kuantitas dan kualitas protein susu sapi juga tinggi.

Baca juga: Susu Menjadi Nutrisi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Di dalam kandungan whey dan kasein susu sapi terdapat sembilan asam amino esensial yang memainkan peran penting dalam kesehatan tulang dan sumber kalsium.

Akan tetapi, banyak orang yang alergi terhadap susu sapi sehingga tidak bisa mengonsumsinya.

Begitu juga dengan mereka yang menjalani hidup vegan.

2. Susu kedelai

Susu kedelai sering menjadi pilihan bagi orang-orang yang alergi susu sapi. Jenis susu ini terbuat dari kacang kedelai yang kaya akan protein nabati serta vitamin dan mineral lain.

Susu kedelai juga sumber karbohidrat, vitamin B, dan kalsium. Dari segi nutrisi, susu kedelai tidak beda jauh bila dibandingkan dengan susu sapi.

Bahkan suatu penelitian pada 2017 menyatakan nutrisi susu kedelai jauh lebih baik dibandingkan alternatif susu lain seperti susu almond, susu beras, dan susu kelapa.

3. Susu almond

Tak jauh berbeda, susu almond juga merupakan sumber protein nabati yang baik. Walaupun kandungan protein dan kalsium susu almond lebih rendah jika dibandingkan susu sapi.

Di sisi lain, survei 2017 menyatakan susu almond cenderung rendah kalori, mengandung lemak tidak jenuh yang sehat, vitamin E, mangan, seng, dan kalium.

Baca juga: Mengenali Beragam Manfaat Kesehatan dari Kacang Almond

Namun, hal yang harus diperhatikan dari susu almond adalah kandungan gulanya.

Sebab beberapa susu almond mengandung gula tambahan yang tinggi. Dan, kandungan ini tentunya bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

4. Susu gandum

Susu alternatif ini dibuat dengan mencampurkan oat dan air kemudian cairannya disaring. Susu gandum merupakan sumber serat, vitamin E, folat, dan riboflavin.

Selain itu, susu gandum rendah lemak dan manisnya alami.

Namun, kandungan karbohidrat pada susu gandum dua kali lebih banyak dari susu sapi sehingga kurang cocok untuk penderita diabates.

Susu gandum cenderung rendah protein dan kalsium sehingga tidak cocok untuk anak-anak, dan mereka yang intoleransi terhadap gluten.

5. Susu kelapa

Susu kelapa termasuk susu yang rendah protein dan karbohidrat tapi tinggi lemak jenuh. Beberapa merek bahkan menambahkan gula.

Baca juga: Cegah Penyakit Kronis dengan Perbanyak Konsumsi Gandum Utuh

Oleh karenanya, bila ingin minum susu untuk mendapatkan nutrisi, susu kelapa bukan pilihan tepat.

6. Susu beras

Terakhir ada susu beras yang secara alami tinggi karbohidrat dan gula. Hal ini membuat susu beras memiliki indeks glikemik tinggi sehingga tidak cocok untuk penderita diabetes.

Susu beras termasuk jenis susu yang kemungkinan memicu alerginya rendah. Tapi bukan pilihan tepat untuk anak-anak karena kualitas gizinya yang rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com