Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
drg. Citra Kusumasari, SpKG (K), Ph.D
dokter gigi

Menyelesaikan Program Doktoral di bidang Kariologi dan Kedokteran Gigi Operatif (Cariology and Operative Dentistry), Tokyo Medical and Dental University, Jepang.

Sebelumnya, menempuh Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi di Universitas Indonesia, Jakarta dan Pendidikan Dokter Gigi di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Berpraktik di berbagai rumah sakit dan klinik di Jakarta. Ilmu karies, estetik kedokteran gigi, dan perawatan syaraf gigi adalah keahliannya.

Mengenal “CT-Scan” Gigi sebagai Alat Bantu Diagnosis

Kompas.com - 06/10/2020, 13:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Penggunaan computerized tomography scan (CT-scan) di dunia kedokteran sangat populer untuk mendeteksi kondisi tertentu, seperti menentukan lokasi tumor, mendiagnosis kelainan otot dan tulang, dan memonitor penyakit kanker.

Namun, ada beberapa penggunaan CT-scan di bidang kedokteran lain yang jarang terdengar, salah satunya di bidang kedokteran gigi.

Perkembangan pencitraan medis dalam membantu menegakkan diagnosis

Pencitraan medis (medical imaging) adalah dasar diagnosis medis yang efektif dan saat ini menjadi cabang pengetahuan utama teknologi biomedis yang berkembang secara dinamis.

Diawali dengan penemuan alat sinar roentgen (X-ray) oleh seorang profesor fisika pada tahun 1895, Profesor Wilhelm Conrad Roentgen. Sampai saat ini penemuan Profesor Roentgen masih digunakan di bidang kedokteran.

Penemuan penting selanjutnya adalah pengembangan perangkat tomografi terkomputasi (computed tomography/CT) oleh Godfrey Newbold Hounsfield pada tahun 1967.

Konsep tomografi adalah menampilkan gambaran bagian-bagian struktur yang diuji. Berbagai macam tipe fitur alat CT tidak bersifat invasif terhadap struktur jaringan dan organ internal, serta parameter fungsionalnya.

Baca juga: Material Terkini untuk Penambalan Gigi Berlubang di Jepang

 

Lahirnya perangkat tomografi terkomputasi didorong oleh kebutuhan metode untuk meminimalisasi keterlibatan jaringan, seperti biopsi atau bedah yang menyakitkan dan dapat menyebabkan penurunan kondisi pasien.

Hasilnya, teknologi yang baru terus berkembang, antara lain magnetic resonance imaging (MRI), ultrasonography (USG), positron emission tomography (PET), single photon emission computed tomography (SPECT), cone beam computed tomography (CBCT), serta yang paling baru dan lebih luas penggunaannya adalah optical coherence tomography (OCT).

Dari X-Ray gigi dan 3D CBCT ke optical coherence tomography (OCT)

Penentuan diagnosis masalah gigi saat ini dilakukan melalui pemeriksaan klinis dan radiografis.

Secara radiografis meliputi X-Ray, seperti intra-oral radiografi, panoramik, dan 3D CBCT.

Pada beberapa kasus, radiografi gigi memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat mendeteksi lubang gigi kecil, keretakan enamel gigi, atau erosi gigi. Hal seperti ini dapat terlihat dengan teknik pencitraan medis lain, yaitu OCT.

Ilustrasi dokter gigi melakukan prosedur perawatan gigi pada pasien menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penularan virus corona penyebab Covid-19.SHUTTERSTOCK/antoniodiaz Ilustrasi dokter gigi melakukan prosedur perawatan gigi pada pasien menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penularan virus corona penyebab Covid-19.

Metode OCT menggunakan interferometri dengan cahaya koheren parsial, pertama kali dipaparkan pada tahun 1991. Pada tahun 1993 di Vienna, uji coba in-vivo pertama kali dilakukan pada bagian retina manusia. Kemudian pada tahun 1996, perangkat OCT diproduksi pertama kali secara komersil oleh Zeiss-Humphrey.

Saat ini, terdapat dua tipe dasar OCT: time domain optical coherence tomography (TdOCT) dan fourier domain optical coherence tomography (FdOCT).

Baca juga: Ahli Sebut CT Scan Lebih Efektif untuk Diagnosis Virus Corona daripada Tes Swab

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com