KOMPAS.com - Di tahun 2020, Reebok memiliki fokus utama, yaitu mengerjakan proyek kolaborasi dengan berbagai pihak.
Sejauh ini, perusahaan pakaian olahraga yang berbasis di Boston, AS, itu sudah menjalin kemitraan dengan label seperti Minion, JJJJound, dan Ximonlee.
Upaya yang dilakukan Reebok kembali berlanjut, dengan menggandeng Yoshiokubo --label fesyen pria Jepang, untuk mendesain dua sepatu.
Kerja sama keduanya diumumkan melalui unggahan di akun Instagram @stylist_teppei, pada 23 September lalu.
"Kampanye visual Reebok x Yoshiokubo akan hadir secara online dalam waktu dekat," demikian keterangan yang ditulis di unggahan tersebut.
Kedua siluet, baik Instapump Fury dan Club C, diberi sentuhan budaya tradisional Jepang.
Ia mencampurkan unsur kaligrafi, tanaman bonsai, dan simbol keluarga (kamon) pada sepatu yang didesainnya.
Lewat kolaborasi ini, desainer Yoshio Kubo ingin agar masyarakat luas semakin tertarik dengan budaya kuno Jepang.
Baca juga: Reebok Hadirkan Instapump Bertema Toy Story, Seperti Apa Ya?
Uniknya, tulisan Reebok itu dilukis oleh ayah Yoshio dengan kuas kaligrafi.
Dalam wawancara dengan Hypebeast, ia mengungkap alasan di balik pembuatan branding Reebok dalam huruf katakana.
Menurut Yoshio, seiring kecanggihan komputer dan ponsel pintar (smartphone) di era sekarang, masyarakat semakin jarang menulis dengan tangan.
"Saya mendapat ide, akan bagus jika kita bisa merasakan perilaku yang terlupakan dalam proyek ini," ujar dia.
"Saya kira mengekspresikan nama brand (Reebok) dalam katakana akan lebih segar dan menarik."