Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2020, 18:18 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama masa pandemi Covid-19, semua orang di seluruh dunia wajib mematuhi protokol kesehatan, salah satunya menggunakan pelindung wajah untuk mengurangi penularan virus.

Mungkin masih ada yang bertanya-tanya, sebenarnya lebih efektif mana antara memakai masker, face shield atau justru keduanya?

Jelas, sejauh ini yang paling aman adalah menggunakan masker N95, maker bedah, dan masker kain tiga lapis. Tapi apabila dilengkapi dengan face shield juga akan menambahkan tingkat proteksinya.

Tidak dipungkiri, saat ini muncul banyak sekali inovasi pelindung wajah yang dipercaya mampu menghalangi Covid-19 seperti BioVyzr.

Pelindung wajah berupa face shield astronot tersebut bahkan dapat menutupi wajah secara keseluruhan.

Baca juga: Face Shield dan Masker Filter Tak Efektif Cegah Penularan Covid-19

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (11/6/2020), VYZR Technologies, perusahaan Protective Personal Equipment (PPE) yang berbasis di Toronto, Kanada, telah merilis pelindung wajah berukuran hampir setengah badan dengan perlindungan maksimal terhadap patogen.

BioVyzr bekerja hingga delapan jam dengan sekali pengisian daya USB. Pelindung wajah anti-kabut itu berfungsi sebagai respirator pemurni udara yang dapat menghilangkan sebanyak 95 persen materi partikulat, seperti droplet dan aerosol.

Lalu, apakah BioVyzr benar-benar lebih aman dari masker dan mampu menghalau virus mematikan itu?

Singkatnya, face shield astronot itu belum bisa dikatakan sebagai pelindung wajah yang efektif, jika dibandingkan dengan masker. Meski sudah memiliki filter HEPA, BioVyzr masih perlu diuji filtrasinya.

Head of the Kirby Institute’s biosecurity research program University of New South Wales, Raina MacIntyre mengatakan, dalam ulasannya terhadap BioVyzr, ia memperingatkan jika face shield itu tidak memberikan segel yang sempurna pada semua permukaan kontak. Udara tanpa filter akan mengalir melalui celah.

Louis Vuitton Face Shield Louis Vuitton Face Shield

"Alasan membutuhkan penyegelan yang sempurna adalah untuk memaksa seluruh udara masuk hanya melalui filter saja," imbuhnya.

Sementara itu, pencipta face shield berbentuk bubble, Yena Young juga mengakui kalau karyanya lebih sebagai seni daripada inovasi medis.

"ISphere tidak memiliki bukti medis dan menurut saya itu tidak lebih baik dari masker N95,” katanya.

“Tapi tentunya ini membuka diskusi tentang perspektif kita dan kebingungan karena kurangnya pengetahuan ilmiah. Kebutuhan untuk bisa mengenali orang bermasker adalah alasan membuat face shield bubble ini," lanjutnya lagi.

Pada akhir September, peneliti Jepang melaporkan, bahwa masker wajah memberikan perlindungan yang efektif dan masker dapat menghalangi sebagian besar percikan air liur dari orang yang sedang batuk.

Sedangkan, pelindung wajah plastik tidak terlalu efektif untuk melindungi orang lain, tetapi mungkin hanya melindungi pemakainya dari percikan air liur orang lain.

Baca juga: Masker Wajah untuk Gaming dengan Lampu LED, Mau?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com