KOMPAS.com - Kewajiban memakai masker karena pandemi Covid-19 tak hanya menimbulkan masalah jerawat pada wajah.
Masalah lain yang timbul adalah bibir yang kering. Sebab, masker biasanya membuat kulit menjadi terlalu lembap dan lalu timbul gesekan.
Belum lagi, masalah kurangnya konsumsi air karena malas melepaskan masker.
Hal lain yang menyebabkan bibir kering adalah kulit di bibir lebih tipis dibandingkan permukaan lainnya.
Baca juga: 5 Cara Atasi Bibir Kering dan Pecah-pecah
Belum lagi, bibir tak memiliki kelenjar keringat yang melembapkan permukaannya. Itulah mengapa, menjilat bibir pun dapat makin membuatnya kering.
Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah melembapkan dan melindungi bibir. Sayangnya, tak semua masalah bibir kering selesai hanya dengan memakai lip balm.
Cheilitis
Namun terkadang, walaupun kita sudah rajin memakai pelembap, bibir tetap kering, bersisik, gatal, dan bahkan pecah-pecah mengelupas.
Nah, jika kita mengalaminya, itu bisa menjadi tanda kondisi yang disebut cheilitis.
Kondisi ini biasanya terjadi di sekitar batas bibir, terkadang juga terasa hingga pada kulit di sekitarnya dan rongga mulut.
Menurut Dr Huma Jaffar, ahli dermatologi, National University Hospital, Singapura, cheilitis dapat menyebabkan gatal, sensasi terbakar atau nyeri.
Ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Yang paling umum adalah eksim, paparan sinar matahari kronis, dan infeksi.
Kekeringan bibir karena penyakit dalam lebih jarang terjadi. Cheilitis eczematous adalah penyebab tersering.
Baca juga: Tips Mencegah Bibir Kering Saat Memakai Lipstik Matte
Hal ini mungkin disebabkan oleh penyakit kulit seperti dermatitis atopik atau karena kontak dengan bahan alergi atau iritan, atau dua-duanya.
Dalam kedua situasi tersebut, kita mungkin mengalami ruam di tubuh bagian lain.
Penyebab cheilitis
Penting untuk dicatat, beberapa faktor bisa mempengaruhi adalah, iritasi atau alergi makanan, produk farmasi (seperti tabir surya), wewangian, kosmetik, produk kebersihan mulut, dan pengawet.
Sederet produk tersebut menjadi penyebab umum dalam kasus cheilitis.
Lantas, bagaimana cara mengetahui apakah kita menderita cheilitis?
Untuk mengevaluasi eczematous cheilitis dan diagnosis penyakit atopik biasanya akan dilakukan peninjauan apa yang menjadi iritan atau pamicu alergi, dengan melakukan uji tempel.
Uji tempel sangat penting demi mengetahui kemungkinan alergen, item yang dicurigai dari pasien dapat diuji, juga bersama dengan alergen standar yang tersedia di pusat dermatologi khusus.
Namun, karena beberapa faktor dapat menyebabkan peradangan bibir, mungkin sulit untuk memastikan jenis dari eczematous cheilitis apa yang diderita seseorang.
Baca juga: Mencegah Bibir Kering di Udara Dingin
Apa yang bisa dilakukan?
1. Melembapkan
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Lip balm membantu mencegah bibir kering karena angin, udara kering, makanan asin, pernapasan melalui mulut, dan kebiasaan menjilat bibir.
Produk yang mengandung SPF juga akan melindungi bibir dari paparan sinar UV yang berlebihan yang dapat semakin mengeringkan bibir.
Pelembap topikal dan krim anti-inflamasi dapat meredakan peradangan.
Mengoleskan minyak kacang alami dan selai biji pada bibir juga dapat meredakan bibir pecah-pecah.
2. Hindari alergen potensial
Menghilangkan dugaan penyebab iritan dari lingkungan pasien adalah pengobatan andalan.
Pasien harus menghindari lip balm yang mengandung perasa, pengawet, lanolin, dan alergen potensial lainnya.
Hal-hal lain yang harus dihindari bergantung pada hasil uji tempel. Kortikosteroid topikal membantu mengurangi kemerahan dan gatal.
Emolien hambar seperti petrolatum dapat digunakan secara bebas dalam kombinasi dengan kortikosteroid topikal.
Baca juga: Bibir Kering dan Pecah-Pecah, Problem Umum Pengguna Lip Cream
Jika tindakan ini tidak membantu, kita disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit.
3. Suplemen zat besi
Menurut New Zealand Dermatological Society, cheilitis mungkin muncul sebagai gejala kekurangan zat besi.
Suplemen zat besi dapat membantu memperbaiki defisiensi dan mengurangi rasa gatal serta kekeringan.
4. Minum air putih
Bibir kering adalah tanda dehidrasi. Pastikan untuk tetap terhidrasi dari dalam dengan minum 8-12 gelas air sehari.
5. Siapkan humidifier
Jika kita tinggal atau bekerja di lingkungan ber-AC, pertimbangkan untuk menggunakan humidifier.
Humidifier dapat membantu melembabkan udara dan membantu mengatasi bibir kering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.