Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2020, 07:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengakhiri hubungan dengan pasangan memang kadang menjadi keputusan besar yang pelik.

Terlepas dari sudah beberapa tahun atau beberapa bulan hubunganmu, selalu sulit untuk mencari tahu kapan harus memutuskan hubungan dengan si dia.

Mengakhiri hubungan menjadi sangat rumit ketika ada orang lain yang terlibat, seperti keluarga atau teman dan lingkungan.

Baca juga: Putus Cinta, Pria Ini Turun Berat Badan 25 Kg

Tetapi jika kamu sudah merasa semakin frustrasi, atau mungkin kamu menyadari bahwa dia bukanlah pasangan yang baik untuk kamu, putus tentu adalah keputusan yang tepat.

Seperti yang diidentifikasi oleh psikolog dan pakar kencan, berikut delapan tanda sudah waktunya untuk mengakhiri hubungan.

1. Setiap percakapan bersifat negatif

“Jika kamu tidak dapat berbincang dengan pasangan tentang sesuatu yang kontroversial tanpa berdebat, maka itu adalah tanda peringatan besar untuk mengakhirinya,” ungkap pakar kencan James Preece.

“Kemarahan dan kenegatifan adalah tanda masalah yang mengakar antara kamu dan pasangan, dan itu bisa berarti bahwa pada akhirnya akan menjadi sangat merusak,” tambahnya.

Jika hal itu kamu alami, mungkin inilah saatnya mengakhiri hubungan dengan kekasih.

2. Mengalami pelecehan fisik, seksual, verbal, dan emosional

“Jika kamu mengalami segala bentuk pelecehan dalam hubungan, itu jadi peringatan yang jelas bahwa kamu harus mengakhirinya,” kata psikolog dan pelatih kencan Madeleine Mason Roantree.

Madeleine menambahkan, kekerasan fisik yang terjadi ada dua jenis.

Baca juga: Cara Cepat Move On Setelah Putus Cinta

Pertama, kekerasan terjadi hanya karena seseorang "kelepasan" saat marah. Hal ini juga perlu mendapatkan penanganan, namun masih bisa diampuni.

Kekerasan kedua, yang seharusnya dijadikan alasan untuk memutuskan hubungan adalah kekerasan yang dilakukan secara berulang.

“Terutama (bila dilakukan) secara sistematis, di mana perilaku adalah cerminan dari karakter seseorang dan kurangnya kemampuan untuk mengendalikan emosi dan dorongannya,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com