Pastikan permintaan maaf yang kita ungkapkan dipenuhi kesadaran akan efeknya pada anak.
Contoh:
"Kita semua sangat kesal, kan? Kamu berteriak. Lalu mama mulai berteriak sampai akhirnya kamu mulai menangis. Maaf jika mama membuatmu takut. Mama tahu berteriak bukan cara untuk menyelesaikan sesuatu dengan orang yang kita cintai. "
Baca juga: 6 Tips untuk Orangtua Agar Tetap Sabar Dampingi Anak Saat Belajar
4. Tahan keinginan untuk menyalahkan
Banyak dari kita meminta maaf, tapi kemudian berbelok dan beralasan si anak yang bersalah.
Misalnya, kita mengakui telah membentaknya, namun kembali menyebutkan kesalahannya, ini tidaklah benar.
5. Jangan merusak permintaan maaf yang baik dengan membuat alasan
Misalnya kita mengatakan sedang banyak tekanan di kantor dan terbawa sampai di rumah.
"Ayah sedang mengalami hari yang berat. Ayah tahu seharusnya aku tidak seharusnya teriak, nanti kalau kamu sudah bekerja dan punya anak, kamu pasti juga akan berteriak sepertiku!
6. Contohkan bagaimana seharusnya sikap bertanggung jawab orangtua
Meminta maaf atau mengungkapkan penyesalan atas kesalahan yang kita lakukan akan mendorong anak untuk belajar memaafkan dirinya sendiri kelak saat menghadapi masalah.
Baca juga: Jessica Iskandar Dikritik karena Cium Bibir Anak, Ini Penjelasan Psikolog
7. Lakukan koreksi
Katakan maaf dan coba perbaiki situasi, misalnya dengan mengatakan.
"Maaf, Sayang, ibu tidak bermaksud membentakmu. Biar kucoba lagi. Ini yang ingin aku katakan.”
8. Buat rencana untuk waktu berikutnya
Anak akan belajar banyak jika kita mau bertanya kepadanya apa yang bisa kita lakukan jika masalah yang sama kembali terjadi suatu hari. Lalu, buatlah janji untuk mengikutinya.