Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2020, 17:31 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Dan Buettner dari American National Geographic telah mempelajari lima tempat di seluruh dunia di mana penduduknya terkenal karena umur panjang mereka yakni, Okinawa di Jepang, Nicoya di Kosta Rika, Icaria di Yunani, Loma Linda di California, dan Sardinia di Italia.

Orang yang tinggal di wilayah yang disebut "zona biru" ini memiliki beberapa kesamaan yakni, kebiasaan olahraga rutin, kedekatan dengan keluarga dan sosal, serta pola makan sehat.

Tapi satu persamaan yang tak terduga yaitu mereka sama-sama suka berkebun hingga usia lanjut.

Lalu, bisakah bercocok tanam membuat kita lebih panjang umur?

Kita tentu sudah tahu bahwa menerapkan gaya hidup luar ruangan alias dekat dengan alam, ditambah dengan aktivitas fisik kerap dikaitkan dengan umur yang lebih panjang.

Nah ketika berkebun, kita akan mendapatkan kedua manfaat tersebut.

“Jika kamu berkebun, kamu melakukan aktivitas fisik dengan intensitas rendah hampir setiap hari, dan kamu cenderung bekerja secara rutin,” kata Buettner.

Buettner mengatakan bahwa sudah banyak penelitian yang dilakukan dan membuktikan bahwa mereka yang rajin berkebun bisa hidup lebih lama, karena stres yang berkurang.

Penelitian juga mengungkap bagaimana berkebun memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

Dalam penelitian di Belanda baru-baru ini, peneliti meminta partisipan untuk menyelesaikan tugas yang membuat stres, kemudian membaginya menjadi dua kelompok.

Satu kelompok kemudian diminta membaca di dalam ruangan dan yang lainnya berkebun di luar ruangan selama 30 menit.

Kelompok yang membaca melaporkan bahwa suasana hati mereka semakin memburuk, sementara mereka yang berkebun, tidak hanya memiliki tingkat hormon stres kortisol yang lebih rendah, mereka juga merasa pulih sepenuhnya ke suasana hati yang baik.

Baca juga: Terapi Berkebun Bantu Redakan Stres hingga Depresi

Ilustrasi berkebunDragonImages Ilustrasi berkebun
Peneliti Australia yang mengikuti pria dan wanita berusia 60-an juga menemukan bahwa mereka yang secara teratur berkebun memiliki risiko demensia 36% lebih rendah daripada rekan mereka yang tidak berkebun.

Studi juga dilakukan pada orang tua yang menderita masalah kognitif (seperti demensia dan Alzheimer).

Penelitan melaporkan manfaat berkebun sebagai terapi hortikultura. Sinar matahari dan udara segar, misalnya, membantu para lansia merasa lebih tenang, sedangkan warna dan tekstur berbagai tanaman dan sayuran dapat meningkatkan kemampuan visual dan sentuhan.

Halaman:
Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com