Memang tidak ada obat mujarab untuk awet muda, tetapi, menurut ilmu pengetahuan, berkebun tampaknya meningkatkan kualitas hidup kita seiring bertambahnya usia.
Ini bukan hanya tentang efek kesehatan: manfaat sosial saat kita berkebun juga dapat meningkatkan umur panjang.
Dr Bradley Willcox dari University of Hawaii mempelajari centenarian, yakni mereka yang berusia 90-100 tahun di Okinawa. Ini adalah daerah yang memiliki rasio centenarian tertinggi di dunia, sekitar 50 per 100.000 orang.
Ia mendapati ternyata banyak penduduk di sana yang memelihara taman pribadi kecil hingga tua.
Willcox akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa berkebun membantu faktor penting lainnya dalam meningkatkan umur panjang.
“Di Okinawa, mereka mengatakan bahwa siapa pun yang menjadi tua dengan sehat membutuhkan ikigai, atau alasan untuk hidup. Nah, berkebun memberi alasan untuk bangun setiap hari,” kata Bradley.
Selain itu, Willcox menjelaskan, orang Okinawa menghargai konsep yuimaru, atau tingkat keterhubungan sosial yang tinggi.
“Berkumpul di pasar lokal, membawa hasil bumi, dan berbagi panen dari kebun adalah kegiatan sosial yang besar,” katanya. “Itu pasti membantu orang merasa membumi dan terhubung.”
Rasa keterkaitan dengan orang lain itu penting, begitu pula hubungan individu dengan alam.
Baca juga: Nikmati Manfaat Berkebun, Rileksasi hingga Tumbuhkan Rasa Peduli
Studi lain dilakukan Universitas Harvard menunjukkan bahwa orang-orang yang dikelilingi oleh tanaman hijau subur, bisa hidup lebih lama, dengan kemungkinan lebih rendah terkena kanker atau penyakit pernapasan.
Para dokter di Skotlandia sekarang boleh meresepkan jalan-jalan di alam untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk mengurangi tekanan darah dan kecemasan, serta untuk meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan.
Berkebun, bahkan jika kamu hanya memiliki sepetak tanah di depan rumah di daerah perkotaan, adalah cara sederhana untuk memasukkan lebih banyak hal dari alam ke dalam kehidupan sehari-hari.
Terakhir, ada juga komponen diet untuk umur panjang yang dapat dibantu dengan berkebun, karena mereka yang berkebun juga cenderung menikmati hasil panennya sendiri.
Para peneliti mendapati hubungan antara diet Mediterania yakni diet kaya sayuran, buah-buahan, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, ikan dan minyak zaitun - dan penuaan yang lebih lambat.
Willcox mengatakan prinsip mendasar dari makan banyak sayuran segar, yang berasal dari kebun sendiri, penting untuk umur panjang.