Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2020, 17:31 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber BBC

Di Okinawa, misalnya, kebanyakan orang menanam sayuran seperti pare dan ubi jalar di kebun mereka.

“Saat kamu makan sayuran yang ditanam sendiri, itu mengubah segalanya - rasanya lebih enak, dan itu benar-benar membuat perbedaan dalam kualitas kesehatan (vitamin, mineral, senyawa fitoaktif, dll.) Dari makanan itu sendiri,” kata Willcox.

Sedangkan Buettner merekomendasikan pola makan 90% tanaman, terutama sayuran dan kacang-kacangan, dan menunjukkan bahwa mereka yang berkebun, lebih cenderung menanam apa yang ingin mereka makan.

Baca juga: Berkebun Sayur, Hobi Baru yang Bikin Bahagia di Tengah Pandemi

Bertani untuk umur yang lebih panjang?

Jika berkebun itu baik, apakah bertani lebih baik?

Banyak faktor gaya hidup yang terkait dengan umur panjang - seperti tinggal di pedesaan dan banyak berolahraga - juga berlaku untuk petani.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa bertani adalah salah satu pekerjaan paling sehat. Satu penelitian di Australia menunjukkan bahwa petani lebih kecil kemungkinannya untuk menderita penyakit kronis, dan 40% lebih kecil kemungkinannya untuk mengunjungi dokter dibandingkan pekerja non-pertanian.

Para peneliti dari AS membandingkan angka kematian di antara petani dengan angka untuk populasi umum dan menemukan bahwa petani lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena kanker, penyakit jantung, atau diabetes.

Dan penelitian di Swedia dan Prancis juga menunjukkan bahwa petani lebih sehat daripada mereka yang bukan petani.

Dr Masahiko Gemma dari Universitas Waseda di Tokyo mempelajari petani wiraswasta di provinsi tengah Saitama, Jepang, yang ditemukan memiliki harapan hidup lebih lama daripada non-petani.

Banyak responden Gemma adalah petani paruh waktu atau pensiunan, dan dia menggambarkan banyak dari mereka menikmatinya seperti halnya berkebun.

“Pertanian keluarga kecil adalah hal yang biasa di Jepang,” kata Gemma,

Peneliti dari AS membandingkan angka kematian di antara petani dengan angka untuk populasi umum dan menemukan bahwa petani cenderung tidak meninggal karena kanker, penyakit jantung atau diabetes.

Baca juga: 9 Tips Hidup Sehat demi Panjang Umur

Fakta

Meskipun temuan Gemma menggembirakan, tidak semua pertanian di dunia menyerupai model tradisional Jepang berteknologi rendah yang dia gambarkan.

Pertanian adalah industri di sebagian besar dunia Barat, sehingga petani dapat mengalami kondisi kerja yang sulit atau berbahaya, hutang yang tinggi, dan proses yang semakin otomatis.

Thomas Forester, konsultan kebijakan pangan yang berbasis di New York untuk organisasi penelitian dan badan PBB mengatakan, di Amerika saja, kini petani dan peternak sudah menjalani semua dengan semi otomatis, menggunakan internet, GPS dan komputer untuk membantu sistemnya.

Maka, sulit untuk melihat pertanian sebagai jawaban untuk melawan penuaan dan memperpanjang usia karena mereka tidak terlalu terlibat lagi secara langsung dengan alam.

Baik bertani maupun berkebun pada akhirnya tidak akan menjamin umur yang lebih panjang. Tetapi beberapa faktor gaya hidup yang terkait dengan keduanya, yaitu pergi keluar, melakukan aktivitas fisik ringan dan makan pola makan nabati yang sehat, jelas membantu.

Baca juga: Yuk, Isi Waktu Luang dengan Berkebun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com