Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Berolahraga Lari bagi Ibu Hamil, Sudah Tahu?

Kompas.com - 08/10/2020, 08:08 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber MSN

KOMPAS.com - Di masa kehamilan, perempuan tentu mengalami banyak perubahan pada tubuh. Kebutuhan akan asupan nutrisi juga bertambah.

Lalu, bagaimana dengan olahraga? Apa saja jenis aktivitas fisik yang aman dan tidak bagi ibu hamil?

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan sedikitnya latihan aerobik intensitas sedang selama 150 menit dalam waktu seminggu bagi wanita hamil.

Latihan intensitas sedang bisa mencakup berlari, atau olahraga yang meningkatkan detak jantung dan membuat kita berkeringat.

Baca juga: Perawatan Kulit untuk Samarkan Stretch Mark Selama Kehamilan

Demikian menurut Daniel Roshan, MD, spesialis obstetri dan ginekologi di Rosh Maternal and Fetal Medicine, New York, Amerika Serikat.

"Ada banyak studi yang menunjukkan hubungan olahraga intensitas sedang selama kehamilan dan hasil positif bagi ibu dan bayi selama kehamilan, persalinan, dan periode post partum," kata Roshan.

Manfaat berolahraga selama hamil, antara lain:

- Mengurangi risiko diabetes gestasional atau diabetes selama masa kehamilan

- Mengurangi risiko preeklamsia (kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi)

- Mengendalikan berat badan lebih baik

- Memperkuat jantung dan pembuluh darah

- Mengurangi sakit punggung

- Mengurangi sembelit

Masih bisakah berolahraga lari saat hamil?

Kecia Gaither, MD, spesialis obstetri dan ginekologi, yang juga Direktur Layanan Perinatal di NYC Health + Hospitals Lincoln mengatakan, olahraga lari tetap bisa dilakukan ibu hamil.

Menurut dia, jika ibu hamil sering berolahraga lari sebelum hamil, pada dasarnya dia dapat melakukan olahraga tersebut dengan cara lebih aman selama masa kehamilan.

Namun jika tidak terbiasa berlari, sebaiknya kita tidak mencobanya saat kehamilan.

Sebab, olahraga lari adalah latihan intensitas tinggi dan bisa membuat tubuh terasa lebih stres jika itu bukan jenis olahraga yang biasa dilakukan.

Ditambah, berolahraga pada tingkat yang tidak pernah dilakukan saat hamil membuat perempuan bisa kehabisan napas atau pusing.

Kondisi itu disebabkan oleh tekanan darah rendah yang lebih tinggi, perubahan fisiologis normal yang dipicu kehamilan.

Baca juga: Tips Aman Periksa Kehamilan di Tengah Pandemi Covid-19

Wanita hamil yang kurang aktif secara fisik sebelum kehamilan masih dapat mencoba olahraga dengan intensitas rendah selama kehamilan, seperti:

- Berjalan kaki

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber MSN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com