Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kardio Vs Latihan Beban, Mana yang Lebih Baik Turunkan Berat Badan?

Kompas.com - 08/10/2020, 12:15 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Menurunkan berat badan tidak hanya dapat dilakukan dengan mengurangi porsi makan (diet) saja. Aktivitas fisik seperti olahraga juga sangat menunjang proses penurunan berat badan.

Namun, masih banyak perdebatan mengenai olahraga mana sih yang efektif mampu menurunkan berat badan. Ada yang bilang kardio lebih baik, ada pula yang memilih latihan beban.

Bagi penggemar kardio, membakar kalori dilakukan bersamaan dengan memperkuat jantung dan paru-paru.

Sementara, penyuka latihan beban percaya bahwa menghilangkan lemak paling baik dengan meningkatkan massa otot.

Profesor di California State University, Fullerton, Andy Galpin mengatakan, bahwa kedua pendapat itu sama-sama benar.

Baca juga: Menghitung Kalori Sebelum Makan Tak Selamanya Baik

"Menghilangkan lemak itu hasil dari semua jenis olahraga," katanya.

"Olahraga terbaik yang dapat menghilangkan lemak adalah yang paling konsisten kita lakukan," sambung Galpin.

Menurutnya, kepatuhan dan upaya keras kita dalam berolahraga yang menentukkan besarnya peluang untuk menurunkan berat badan.

 

Posisi plank untuk mendapatkan perut ratag-stockstudio Posisi plank untuk mendapatkan perut rata

Manfaat lebih luas

Berolahraga tidak melulu soal penurunan berat badan. Biasakan, menganggap kalau olahraga bisa membantu kita agar terhindar dari penyakit.

Berdasarkan sebuh studi, aktivitas kardio berfungsi memperkuat jantung, menurunkan tekanan darah tinggi, dan tentunya mengurangi kalori di dalam tubuh.

Baca juga: 7 Jenis Olahraga Kardio yang Bisa Dilakukan di Rumah

Di samping itu, melakukan kardio secara rutin juga membantu mengurangi stres, memperbaiki kebiasaan tidur, dan mengurangi sendi-sendi kaku.

Latihan beban juga tidak kalah bermanfaat. Sebab, bisa meningkatkan kepadatan tulang, massa otot tanpa lemak, dan metabolisme tubuh supaya terhindar dari penyakit.

Meski begitu, kita juga harus menyeimbangkan olahraga dengan pola makan sehari-hari. Kita tidak bisa hanya mengandalkan olahraga.

Olahraga tidak membakar kalori sebanyak yang kita pikirkan. Misalnya, pria seberat 81 kg yang berlari selama 30 menit membakar sekitar 400 kalori.

Tapi setelahnya, dia memakan sepotong Pizza Hut itu bisa mengandung 330 kalori. Sehingga, olahraga lari yang baru saja dilakukan jadi terasa sangat sia-sia.

Semua kembali lagi pada tujuan awal kita. Apakah kita memang ingin menurunkan berat badan dengan membangun massa otot atau menciptakan daya tahan tubuh yang baik. Dua-duanya sangat bermanfaat.

Baca juga: Tips Bakar Lebih Banyak Kalori dengan Lari Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com