Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Tingkat Kematian Covid-19 di Afrika Rendah, Bisa Ditiru

Kompas.com - 09/10/2020, 12:35 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah menyebar lebih di 200 negara. Masing-masing negara memiliki cara tersendiri untuk mengatasi pandemi tersebut.

Banyak negara di Afrika yang mendapat pujian karena bisa menangani penyebaran virus dengan baik. Padahal, dari segi infrastruktur sistem kesehatan di beberapa negara belum mendukung.

Menurut data dari John Hopkins University, Afrika memiliki populasi lebih dari satu miliar dengan jumlah kasus Covid-19 mencapai 1,5 juta kasus.

Angka tersebut jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan benua lain seperti Eropa, Asia, dan Amerika. Bahkan jumlah kasus positif baru terus menurun.

Tak sampai di situ, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Afrika juga paling rendah dibandingkan benua lain dengan angka 37 ribu kematian.

Baca juga: Di Luar Dugaan, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Benua Afrika Lebih Rendah dari Lainnya

Menurut kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika Dr John Nkengasong, tingkat pengujian di Afrika memang masih rendah tapi angka kematian dilaporkan dengan baik.

Lantas, apa yang membuat tingkat kematian akibat Covid-19 di Afrika rendah? Berikut ulasannya seperti yang dikutip BBC.

1. Cepat mengambil tindakan

Kasus Covid-19 di Afrika pertama kali ditemukan di Mesir pada 14 Februari. Ketika itu ada kekhawatiran virus dapat menyebar dengan cepat di Afrika karena sistem kesehatan yang belum memadai.

Hal tersebut membuat sebagian besar pemerintah di Afrika mengambil tindakan drastis guna mencegah dan memperlambat penyebaran virus.

Kampanye kesehatan seperti menghindari jabat tangan, sering mencuci tangan, menjaga jarak sosial, dan memakai masker wajah segera diberlakukan.

Beberapa negara bahkan bertindak sebelum ada kasus pertama. Mulai dari mengumumkan status keadaan darurat, menutup sekolah, hingga memberlakukan lockdown.

Baca juga: Rata-rata Jumlah Kematian akibat Covid-19 Capai 105 Kasus dalam 2 Pekan Terakhir

2: Dukungan masyarakat

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Partnership for Evidence-based Response to Covid-19 (PERC) pada Agustus lalu, dukungan masyarakat di Afrika untuk langkah-langkah pencegahan terbilang tinggi.

Hal itu membuat tingkat penyebaran Covid-19 antara Maret hingga Mei bisa ditingkatkan. Meskipun memang saat aturan pembatasan dilonggarkan pada Juni dan Juli terjadi peningkatan kasus.

Saat pelonggaran, banyak pula masyarakat yang merasa cemas untuk kembali beraktivitas normal.

Baca juga: Satgas: Berita Konspirasi Pengaruhi Peningkatan Kasus Covid-19

3. Lebih banyak populasi muda

Usia penduduk di sebagian besar negara Afrika juga turut berperan mengendalikan penyebaran Covid-19. Secara global, sebagian besar kematian terjadi di atas usia 80 tahun.

Sedangkan di Afrika usia rata-rata penduduknya 19 tahun. Sebanyak 91 persen kasus Covid-19 menginfeksi mereka yang berusia di bawah 60 tahun.

Selain itu, di Afrika juga tidak banyak panti jompo. Kebanyakan orang lanjut usia tinggal di daerah pedesaan yang tingkat kepadatannya rendah sehingga bisa menjaga jarak.

Sistem transportasi yang belum begitu maju juga seakan menjadi keuntungan. Sebab hal itu membuat masyarakat tidak rutin melakukan perjalanan sehingga risiko terpapar virus lebih kecil.

Baca juga: Penyebab Lansia Rentan Terhadap Virus Corona dan Cara Melindunginya

4. Iklim yang mendukung

Suatu studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Maryland menemukan hubungan antara suhu, kelembapan, dan lintang dengan penyebaran Covid-19.

Virus lebih mudah menyebar di suhu dan kelembapan yang lebih rendah. Sedangkan sebagian negara-negara di Afrika memiliki suhu dan kelembapan tinggi.

5. Sistem kesehatan telah bersiap

Meskipun infrastruktur kesehatan di Afrika belum begitu baik, namun masyarakat telah bersiap.

Sebab pandemi Covid-19 datang ketika wabah Ebola yang cukup mengkhawatirkan terjadi di Republik Kongo.

Ketika itu sejumlah negara tetangga telah bersiap diri untuk menghadapi wabah Ebola. Masyarakat telah diedukasi untuk melakukan langkah-langkah kesehatan.

Langkah-langkah tersebut juga bisa mengendalikan penyebaran Covid-19. Contohnya mengisolasi orang yang terinfeksi, melakukan pelacakan kontak, dan karantina mandiri.

Di Nigeria tim kesehatan yang semula bertugas memvaksinasi polio anak-anak di desa juga melakukan edukasi terhadap masyarakat tentang pandemi.

Jadi, meskipun infrastruktur rumah sakit di sebagian besar negara Afrika kurang memadai, pengetahuan masyarakat terkait sistem kesehatan menjadi kekuatan tersendiri.

Baca juga: Dokter Residen di Nigeria Mogok Kerja, Tuntut Pembayaran Gaji dan APD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com