Sebuah studi tahun 2014 mengungkapkan, bahwa kombucha juga berguna sebagai antioksidan yang penting, terutama karena polifenol yang ada di dalam teh.
Antioksidan telah terbukti mencegah kerusakan sel oleh radikal bebas, sehingga mengurangi risiko peradangan kronis.
Peradangan kronis memiliki sejumlah konsekuensi yang merugikan dalam jangka panjang seperti kerusakan pada organ dan persendian. Jika tidak diobati, maka akan menyebabkan radang sendi, penyakit jantung, dan alzheimer.
Mengandung probiotik
Probiotik adalah salah satu manfaat kesehatan kombucha yang dipuji secara luas.
Kombucha, seperti minuman lain yang melalui proses fermentasi alami, memiliki sifat probiotik atau bakteri "baik" yang dianggap baik untuk kesehatan usus dan membantu menyeimbangkan mikrobioma.
Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan, bahwa memiliki mikrobioma yang seimbang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, kesehatan usus juga dapat mencegah demensia, serta penyakit kronis lainnya seperti diabetes tipe 2 dan kanker.
Memiliki antimikroba
Sebagai hasil dari proses fermentasi, kombucha juga mengandung asam asetat yang telah terbukti memiliki sifat antimikroba.
"Asam asetat dapat membunuh banyak mikroorganisme berbahaya seperti jamur candida dan bakteri penyebab infeksi lainnya," kata konsultan nutrisi RSP, Mona Cabrera.
Meskipun tidak ada penelitian yang memastikan bahwa kombucha dapat mencegah jenis infeksi ini, kekuatan antimikroba asam asetat dipelajari dengan baik.
Baca juga: Sumber Probiotik Tak Cuma Ada di Makanan Fermentasi
Risiko minuman kombucha
Selama masih dalam keadaan sehat dan tidak ada intoleransi makanan tertentu, tidak ada risiko serius untuk minum kombucha rendah gula.
Namun, kombucha ternyata juga dapat menyebabkan perut kembung dan ketidaknyamanan di perut.