Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Mengasuh Remaja Laki-laki agar Lebih "Nurut"

Kompas.com - 11/10/2020, 16:06 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Saat anak memasuki usia remaja, orangtua perlu mengubah pola asuhnya. Sebab anak cenderung lebih mengikuti teman-teman sebayanya dan bisa saja melawan perintah orangtua.

Perubahan perilaku anak didorong oleh faktor pola pikir, hormonal, fisik, psikologis, dan emosional. Di usia remaja, anak lebih senang bersama teman sebaya dan sedang dalam proses pencarian jati diri.

Remaja laki-laki biasanya bertindak lebih berani jika dibandingkan remaja perempuan. Emosi mereka lebih tidak stabil dan mudah terpancing.

Berikut tips mengasuh anak laki-laki di usia remaja seperti dikutip The Guardian.

1. Jangan mempermalukannya

Di usia remaja, sangat mungkin bagi anak laki-laki salah mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang semestinya.

Saat hal itu terjadi, orangtua jangan sampai mempermalukannya atas keputusan yang diambil. Apalagi sampai memarahinya di muka umum.

Lebih baik memperingatkan mereka secara tegas tetapi dengan cara halus terkait pilihannya yang salah.

Baca juga: Anak dan Remaja Rentan Kekerasan Verbal di Masa Pandemi

2. Beri motivasi

Dari segi akademis, biasanya di usia remaja anak laki-laki kurang berprestasi secara akademik. Orangtua harus tetap memotivasinya, bukan malah menyalahkan karena nilai yang didapatkan tidak sesuai harapan.

Beri tahu anak tentang perubahan hormonal, otak, dan fisik yang memengaruhi perilakunya. Dengan begitu anak tidak berpikir diri mereka bodoh, melainkan sedang berkembang.

Ilustrasi remaja pacaranshutterstock Ilustrasi remaja pacaran

3. Bersikap penuh kasih sayang

Meskipun orangtua merasa frustasi menghadapi remaja laki-laki yang melawan, jangan lupa untuk tetap memperlakukannya penuh kasih sayang.

Ucapkanlah panggilan sayang padanya dan tunjukkan rasa sayang itu lewat tindakan. Ingatkan anak jika orangtua tetap menyayanginya bagaimanapun keadaannya.

Baca juga: Perasaan Terisolasi pada Remaja Berdampak Jangka Panjang

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com