Penelitian yang terbit pada Journal of Physical Therapy Science menunjukkan, postur tubuh yang buruk berdampak pada kesehatan tulang belakang, persendian, dan otot-otot. Akhirnya, pergerakan tubuh pun menjadi kaku dan lebih mudah merasa nyeri.
Bahkan, riset lain terbitan jurnal yang sama menunjukkan, postur tubuh buruk menurunkan kapasitas paru-paru sehingga kita mudah merasa sesak. Pasalnya, kapasitas paru yang kecil membuatnya sulit menyimpan dan menghembuskan udara dengan maksimal.
Bagaimana efeknya pada mata? Menurut riset terbitan BMJ Open Ophthalmology, melihat layar laptop terlalu dekat dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko computer vision syndrome. Hal ini membuat mata perih serta terasa kering dan memerah, sakit kepala, dan nyeri leher sampai ke bahu.
Computer vision syndrome juga membuat penglihatan buram karena mata susah menyesuaikan fokus dari satu titik ke yang lain. Mata pun jadi lebih sensitif terhadap cahaya.
Baca juga: Hati-hati, Pangku Laptop Pengaruhi Kesuburan Pria
5. Kurang gerak
Kemudahan teknologi membuat kita mudah menjangkau apapun dari gawainya. Belajar, bekerja, menonton film, makan dan minum bahkan bisa dilakukan di kasur. Sayangnya, gaya hidup generasi milenial yang serba mager alias malas gerak itu bahaya untuk kesehatan.
Aktif bergerak justru mampu mencegah risiko beragam penyakit. Aktif secara fisik mampu mengontrol gula darah, berat badan, dan tekanan darah. Hal ini mampu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).
Badan Pusat Statistik menunjukkan, partisipasi olahraga di Indonesia masih terbilang rendah. Bahkan, hanya ada 35,7 persen penduduk Indonesia yang rajin berolahraga.
Persentase generasi milenial dengan rentang usia 16-30 tahun pun berada pada tiga terbawah sebagai kelompok paling tidak aktif bergerak, yakni cuma 33%.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan, kurang olahraga mampu meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Di antaranya penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga kanker. Komplikasi diabetes pun bisa dicegah dengan sering olahraga.
Selain itu, riset yang terbit pada jurnal Current Oncology Reports menunjukkan, aktivitas fisik mampu meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi peradangan dalam tubuh, mengendalikan pertumbuhan sel agar tidak mengganas, dan mengurangi efek radikal bebas. Hal inilah yang membuat olahraga mampu mencegah kanker.
Baca juga: Malas Gerak, Salah Satu Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia
Rekomendasi gaya hidup milenial yang sehat
Minum air putih sebanyak 2 liter per hari. Riset dalam jurnal Nutrition Reviews menunjukkan asupan air memudahkan kerja jantung untuk memompa darah yang lancar ke seluruh tubuh.
Olahraga rutin, riset yang terbit pada jurnal International Journal of Exercise Science menunjukkan, olahraga kombinasi kardio dan latihan kekuatan otot, seperti kalistenik, dapat mengembalikan jaringan otot yang hilang dan mampu menghindari obesitas.
WHO merekomendasikan olahraga minimal 3-5 kali olahraga dengan total 150 menit dalam seminggu.
Konsumsi buah dan sayur, buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral yang berguna untuk memenuhi gizi harian.
Selain itu, serat pada sayur dan buah mampu menjaga kesehatan pencernaan agar terhindar dari sembelit bahkan kanker usus.
Perbanyak aktivitas luar ruangan, sinar matahari di luar ruangan mampu meningkatkan vitamin D pada tubuh sehingga mampu mencegah osteoporosis, stroke, hingga depresi.
Tidur cukup selama 8 jam, tidur cukup bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung, terhindar dari obesitas, dan menurunkan stres sehingga mood selalu stabil.
Selain itu kita juga disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari stres agar terhindar dari penyakit.
Baca juga: Mau Hidup Sehat dan Panjang Umur? Terapkan 5 Pola Makan Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.