4. Penyakit kronis atau akut
Beberapa penyakit kronis, seperti penyakit radang usus, dapat memengaruhi pola buang air besar, diikuti dengan periode sembelit. Penyakit akut, seperti viral gastroenteritis (flu perut) atau cedera yang mengharuskanmu mengonsumsi obat pereda nyeri dapat menyebabkan perubahan pola buang air besar. Sebab, obat tersebut dapat memperlambat aktivitas usus.
Baca juga: Amankah Bergantung pada Kopi Agar BAB Lancar?
Kapan perlu ke dokter?
Setiap orang mengalami perubahan buang air besar dari waktu ke waktu. Namun, perubahan yang berlangsung lebih dari seminggu mungkin perlu perhatian serius.
Ada juga beberapa gejala yang mengindikasikan kamu mungmin perlu mencari pertolongan medis. Beberapa di antaranya:
Jika sering mengalami masalah sembelit, buang air besar, atau diare, kamu mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter. Dokter kemungkinan akan melihat riwayat medis dan meninjau obat yang kamu minum untuk menentukan apakah ada obat yang dapat menyebabkan sembelit atau diare.
Dokter juga dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup dan pola makan yang dapat meningkatkan keteraturan BAB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.