Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Turunkan Berat Badan dengan "Sehat dan Awet"? Begini Caranya...

Kompas.com - 12/10/2020, 18:22 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber MSN

KOMPAS.com - Salah satu cara mudah menurunkan berat badan adalah dengan konsisten menerapkan diet tertentu. Misalnya, diet keto atau diet puasa yang sedang populer saat ini.

Di samping kemudahannya tersebut, ada anggapan bahwa kedua diet tersebut dapat menurunkan berat dengan cepat.

Di sisi lain, menurunkan berat badan dengan cara yang sehat --seperti mengubah gaya hidup-- membutuhkan waktu lama.

Namun demikian, cara demikian -biasanya, membuahkan hasil yang konsisten secara jangka panjang, seperti yang dibuktikan dari sebuah penelitian terbaru.

Baca juga: Turunkan Berat Badan 9,5 Kg Cuma 2,5 Bulan, Mau Tiru?

Para peneliti di Yale University dan Cornell University menyebut, sedikit perubahan gaya hidup yang dilakukan dalam waktu lama menjadi kunci untuk meningkatkan penurunan berat badan.

Para ilmuwan membandingkan perubahan gaya hidup seperti halnya melunasi utang, di mana kita mencicil sedikit demi sedikit sampai akhirnya utang tersebut lunas.

Nah, dalam penelitian ini ada 36.245 responden yang terlibat dengan menggunakan aplikasi bernama Lose It!.

Aplikasi ini melacak capaian atau tujuan kebugaran pengguna, dan lantas menetapkan aktivitas fisik minimum dan membatasi kalori harian.

Dari sana para peneliti menemukan, orang cenderung mengikuti standar kalori harian dan latihan fisik minimum saat menggunakan aplikasi tersebut.

Baca juga: Transformasi Berat Badan Rebel Wilson, Kini Tinggal 3 Kg Menuju Target

Hal ini menunjukkan, penentuan standar kalori harian dan latihan fisik yang lebih kecil di aplikasi pelacak kebugaran membantu orang untuk mematuhi standar yang sudah ditetapkan.

Kosuke Uetake, profesor pemasaran di Yale University dan co-author studi ini memberikan penjelasannya. 

Dia mengatakan, para peserta berusaha mematuhi standar kalori harian dan latihan fisik meski tidak dikenakan sanksi jika melanggar standar tersebut.

"Kami melihat hasil positif ini, di mana kesuksesan jangka pendek menghasilkan kesuksesan jangka panjang," ucap Uetake.

Uetake dan co-author lain, Nathan Yang menjelaskan, tujuan statis kurang efektif dibandingkan tujuan adaptif dalam konteks usaha penurunan berat badan.

Baca juga: Kardio Vs Latihan Beban, Mana yang Lebih Baik Turunkan Berat Badan?

Tujuan adaptif -seperti meningkatkan standar kalori harian maksimum dan durasi aktivitas fisik- bisa membantu menurunkan berat badan lebih cepat, ketimbang menuruti target yang selalu sama.

Jadi, menerapkan diet yang tampaknya menjanjikan, memang bisa menurunkan berat badan dalam waktu cepat.

Namun, mengubah gaya hidup bisa memberikan efek jangka panjang bagi kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber MSN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com