KOMPAS.com - Rokok disebut sebagai penyebab utama kanker paru-paru di seluruh dunia.
Karena itu, mereka yang merokok dianjurkan untuk mengurangi, atau bahkan berhenti merokok agar hidup lebih sehat.
Namun terkadang, seseorang yang sudah didiagnosis kanker beranggapan bahwa berhenti merokok adalah hal yang percuma.
Beberapa orang bahkan bernanggapan rokok dapat mengurangi tingkat stres selama masa kemoterapi, dan sebagai guilty pleasure di hidup kita.
Padahal, berhenti merokok sesudah didiagnosis kanker dapat memberi perubahan besar bagi kita.
Menurut ahli onkologi Nathan Pennell, MD, PhD, perubahan besar yang dimaksud meliputi perbaikan kondisi kesehatan secara keseluruhan, serta kemampuan untuk sembuh setelah kemoterapi.
Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh Setelah Berjam-jam Berhenti Merokok
Dia mengungkap tiga poin mengenai pentingnya berhenti merokok jika seseorang sudah didiagnosis menderita kanker.
1. Pengobatan kanker dapat menimbulkan efek samping
Di saat seseorang menjalani kemoterapi atau pengobatan lain untuk kanker, merokok bisa menimbulkan efek samping yang tidak nyaman, seperti kelelahan, mual, rambut rontok, masalah kulit dan nyeri.
"Studi menunjukkan merokok mengakibatkan efek samping tersebut menjadi lebih buruk," kata Dr. Pennell.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.