Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhentilah Merokok Walau Terlanjur Didiagnosis Kanker

Kompas.com - 13/10/2020, 05:05 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rokok disebut sebagai penyebab utama kanker paru-paru di seluruh dunia.

Karena itu, mereka yang merokok dianjurkan untuk mengurangi, atau bahkan berhenti merokok agar hidup lebih sehat.

Namun terkadang, seseorang yang sudah didiagnosis kanker beranggapan bahwa berhenti merokok adalah hal yang percuma.

Beberapa orang bahkan bernanggapan rokok dapat mengurangi tingkat stres selama masa kemoterapi, dan sebagai guilty pleasure di hidup kita.

Padahal, berhenti merokok sesudah didiagnosis kanker dapat memberi perubahan besar bagi kita.

Menurut ahli onkologi Nathan Pennell, MD, PhD, perubahan besar yang dimaksud meliputi perbaikan kondisi kesehatan secara keseluruhan, serta kemampuan untuk sembuh setelah kemoterapi.

Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh Setelah Berjam-jam Berhenti Merokok

Dia mengungkap tiga poin mengenai pentingnya berhenti merokok jika seseorang sudah didiagnosis menderita kanker.

1. Pengobatan kanker dapat menimbulkan efek samping

Di saat seseorang menjalani kemoterapi atau pengobatan lain untuk kanker, merokok bisa menimbulkan efek samping yang tidak nyaman, seperti kelelahan, mual, rambut rontok, masalah kulit dan nyeri.

"Studi menunjukkan merokok mengakibatkan efek samping tersebut menjadi lebih buruk," kata Dr. Pennell.

Bahkan enam bulan pasca pengobatan kanker, tambah Dr. Pennell, orang yang merokok melaporkan munculnya efek samping dari pengobatan kanker ketimbang mereka yang tidak merokok.

Jika kita dapat berhenti merokok sebelum memulai pengobatan, Dr. Pennell mengatakan kita bisa merasakan efek yang mirip dengan penyintas kanker yang tidak merokok.

2. Pengobatan menjadi kurang efektif

Rokok bisa memengaruhi kondisi tubuh kita lewat berbagai cara. Mulai dari sirkulasi tubuh, kondisi kardiovaskular, sistem kekebalan, hingga kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.

"Saat kita menjalani pengobatan kanker dan operasi, merokok membuat tubuh kita lebih sulit pulih dan meningkatkan risiko komplikasi, seperti penyembuhan luka yang lebih lambat," kata Dr. Pennell mengingatkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com