Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Buatan, Cara Baru Pengujian Kosmetik Tanpa Menyakiti Hewan

Kompas.com - 13/10/2020, 05:35 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber livekindly

KOMPAS.com - Selama ini, hewan kerap menjadi bahan uji coba untuk berbagai produk dalam industri kosmetik dan farmasi.

Hal itu sering kali dianggap kurang etis dan kerap menimbulkan protes di kalangan pecinta hewan.

Untuk menghindarinya, para peneliti kini tengah mencoba cara baru yang bisa berkelanjutan dan dihasilkan secara langsung dari manusia.

Salah satunya dengan mengembangkan sistem kultur kulit manusia yang dapat membantu menggantikan pengujian hewan dalam industri kosmetik dan farmasi.

Adalah perusahaan yang berasal dari University of Dundee’s School of Life Sciences, Ten Bio Ltd. didirikan oleh Dr. Robyn Hickerson dan Dr. Michael Conneely.

Perusahaan ini pada awalnya menciptakan model kulit eksplan (kulit yang dikultur diperoleh dari operasi) untuk program penemuan obat mereka.

Setelah bertahun-tahun berkembang, keduanya menemukan bahwa model kulit manusia buatannya sangat mirip dengan aslinya, sehingga memungkinkan pengujian yang lebih akurat daripada menggunakan hewan.

Disebut TenSkin, produk ini meniru ketegangan kulit manusia yang nyata dan hidup, dan memungkinkan uji keamanan yang lebih akurat.

"Dengan meregangkan kulit ke ketegangan yang optimal, kami telah menciptakan model yang memungkinkan perusahaan farmasi dan kosmetik menghasilkan data praklinis yang akan jauh lebih prediktif dari apa yang mungkin dilihat di sini," kata Dr. Coneely..

Pengujian hewan untuk farmasi sebenarnya sudah menjadi kontroversi karena alasan etika dan itu bukan metode yang dapat diandalkan untuk memberikan hasil yang akurat.

"Meskipun hewan dapat berfungsi sebagai analogi yang baik untuk mempelajari prinsip-prinsip umum, mereka seringkali tidak tepat untuk mengembangkan obat yang aman dan efektif untuk manusia," terang Dr. Hickerson.

Menurutnya, lebih dari 90% obat yang diklaim aman dan efektif pada hewan gagal selama uji klinis.

Meskipun pengujian kosmetik pada hewan dilarang di Eropa dan negara lain, pengujian tersebut masih tetap digunakan tetapi tidak diwajibkan oleh hukum di AS.

Cina adalah salah satu dari negara yang masih mewajibkan pengujian produk kecantikan pada hewan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah mulai mengambil langkah untuk melarang pengujian hewan.

Baca juga: Perbedaan Produk Cruelty Free dan Vegan dalam Kosmetik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber livekindly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com