KOMPAS.com - Sebagai tanaman jenis polong-polongan, kacang kedelai ternyata merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang bagus, dipenuhi dengan vitamin, mineral, serat, dan asam lemak omega-3.
Selain semua nutrisi tersebut, kedelai juga mengandung fitoestrogen yang disebut isoflavon, senyawa kimia yang mirip dengan hormon estrogen manusia meskipun kekuatannya jauh lebih lemah.
Menurut beberapa artikel, terlalu banyak isoflavon bisa mengganggu endokrin yang mungkin meningkatkan risiko kanker payudara, bahkan mungkin memicu tumor.
Nah, apakah benar mengonsumsi kedelai justru membuat kita terkena kanker payudara?
Dalam sebuah penelitian besar di Asia, para wanita yang makan banyak kedelai terbukti memiliki risiko rendah kanker payudara.
Kedelai bahkan memiliki efek perlindungan dalam menjaga produksi estrogen tetap terkendali.
Analisis jurnal PLOS-One dari lebih dari 30 penelitian menunjukkan, asupan kedelai mengurangi risiko kanker payudara untuk wanita pra dan pascamenopause di negara-negara Asia.
Penelitian lain menemukan bahwa kedelai dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan hipertensi.
Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara, Simak Tahapannya
Sebenarnya, isoflavon jauh lebih lemah daripada estrogen yang diproduksi dalam tubuh kita.
Jadi, jika zat yang lebih lemah tersebut menggantikan hormon yang lebih kuat dalam sel, zat tersebut dapat menangkal kanker yang membutuhkan sinyal lebih kuat dari estrogen untuk berkembang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.