Strategi klasik para pelaku kekerasan emosional adalah membuat korbannya ragu. Jadi, cobalah menuliskan semuanya, apa yang kamu lakukan, yang kamu katakan, dan yang kamu rasakan.
Dengan begitu, kamu bisa membacanya kembali ketika suatu hari meragukan dirimu. Menyamakan ingatan dan catatan akan secara perlahan menumbuhkan kepercayaan dirimu.
Para pelaku mencoba mengontrol dirimu. Jadi, terus ingatkan dirimu sendiri bahwa semua ini bukanlah salahmu.
Jika kamu berada pada situasi di mana haeus berinteraksi dengan pelaku, cobalah untuk mundur selangkah dan tidak mengikuti permainannya.
Ini bukanlah hal mudah, tapi ingatlah bahwa pelaku selalu ingin melihat reaksimu. Tapi, kamu tidak harus selalu memberinya kepuasan.
Kamu tak perlu selalu merespons. Jangan berargumen dan jangan meminta maaf. Ini adalah langkah yang begitu penting.
Jika kamu terus berada pada kondisi emosional yang tidak stabil, kamu mungkin berpikir bahwa perilaku intimidatif dan mempermalukan adalah hal yang normal. Namun, ingatlah sesuatu yang biasa kamu alami tidak selalu sesuatu yang normal.
Cobalah berefleksi dan tanyakan pada dirimu sendiri seperti apa hal-hal normal yang seharusnya terjadi dalam hubungan.
Seseorang yang mengalami kekerasan emosional bisa jatuh ke dalam pola perilaku yang sama dan tidak memercayai orang lain.
Ingatlah bahwa di luar sana banyak orang baik yang bisa kamu percaya. Kamu hanya perlu mencoba untuk membiarkan orang masuk ke duniamu.
Korban kekerasan emosional sering kali hanya menjadi pemuas keinginan orang lain. Ingatlah, bahwa kamu juga memiliki kebutuhan dan kamu boleh membahagiakan dirimu sendiri.
Banyak orang berpikir jika tidak terlalu sakit, maka mereka bisa mengatasi kondisinya.
Namun, jika kamu ingin keluar dari pola kekerasan emosional yang kamu alami, cobalah meminta bantuan profesional. Ketika kamu sudah menyadari betul bahwa apa yang selama ini dialami adalah kekerasan emosional, kamu bisa mendapatkan bantuan untuk keluar dari lingkaran itu.
Baca juga: Hai Perempuan, Lakukan Ini untuk Bangkit dari Trauma Kekerasan...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.