Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2020, 17:13 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Waktu pemulihan pasien Covid-19 dari infeksi virus SARS-CoV-2 berbeda-beda. Hal ini bergantung dari sistem imun dan penyakit komorbid yang menyertai.

Saat sudah dinyatakan sembuh pun ada kondisi yang tetap harus diperhatikan.

Hampir 75 persen pasien Covid-19 mengeluhkan tanda dan gejala yang muncul setelah hasil tesnya negatif.

Gejala tersebut adalah sesak napas dan kelelahan yang bisa muncul selama berminggu minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah sembuh.

Baca juga: Demam Biasa atau Gejala Covid-19, Adakah Perbedaannya?

Gejala ini bisa dialami oleh orang tua maupun orang yang lebih muda.

Saat seseorang terinfeksi Covid-19, tingkat saturasi oksigen mengalami penurunan sehingga mengganggu sistem pernapasan.

Penurunan saturasi oksigen masih bisa terjadi, bahkan ketika pasien dinyatakan sembuh. Inilah yang membuatnya mengalami sesak napas.

Dalam studi terkontrol yang dilakukan Journal of American Medical Association (JAMA) dan sekelompok dokter dari Italia, membahas tentang hal ini.

Disebutkan, masalah pernapasan membuat pasien Covid-19 memerlukan bantuan oksigen selama beberapa minggu.

Oksigen diperlukan untuk menyeimbangkan pernapasan dan mendukung fungsi vital.

Di sisi lain, pasien yang sudah pulih juga kembali datang ke fasilitas kesehatan dan mengeluhkan penyakit pernapasan serupa. Entah gejalanya ringan maupun berat.

Baca juga: Covid-19 Bisa Bertahan di Permukaan Benda Selama 28 Hari, Benarkah?

Selain sesak napas, kelelahan juga menjadi keluhan pasien Covid-19 setelah dinyatakan sembuh.

Kelelahan biasanya disertai dengan kelesuan, nyeri otot, dan kelemahan.

Belum bisa dijelaskan alasan pasti sesak napas dan kelelahan tetap muncul setelah seseorang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Namun ada dugaan, penyebaran virus SARS-COV-2 di dalam tubuh bisa memperlambat fungsi sistem pernapasan dan membuat sistem kekebalan menurun.

Virus juga bisa merusak sel-sel sehat dan lapisan paru-paru sehingga membuat pasien rentan terhadap infeksi, gangguan pernapasan, pneumonia, dan fibrosis paru.

Meskipun terlihat seperti flu, Covid-19 dapat merusak fungsi vital tubuh dan menimbulkan komplikasi.

Oleh karenanya, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kesehatan setelah dinyatakan negatif.

Baca juga: Alternatif Pemberian ASI pada Ibu yang Positif Covid-19

Dokter menyarankan pasien yang telah sembuh memiliki rencana penyembuhan.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah latihan pernapasan seperti yoga dan meditasi. Selain itu, bisa juga mengubah pola makan.

Ingat pula untuk membatasi aktivitas di minggu-minggu pertama setelah dinyatakan sembuh, jangan sampai tubuh kelelahan.

Walau banyak pekerjaan menumpuk selama masa perawatan, bukan berarti setelah pulih tubuh bisa dipaksa bekerja keras.

Apabila gejala yang timbul semakin parah, segera kembali ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com