KOMPAS.com - Risiko kanker payudara pada perempuan muda sebenarnya cukup rendah. Namun, bukan berarti bebas risiko sama sekali. Deteksi dini adalah kunci agar kanker ditemukan di stadium awal sehingga peluang sembuh lebih besar.
Tammy Chen, perempuan muda berusia 28 tahun asal Singapura, tak pernah menyangka akan menderita kanker di usianya. Bahkan, ia harus menjalani masektomi ganda alias mengangkat kedua payudaranya.
Awalnya Tammy menemukan benjolan di payudara pada November tahun lalu. Ia kemudian memeriksakan diri ke dokter spesialis.
Setelah dilakukan pemeriksaan USG, Tammy diberi tahu benjolan pada payudaranya masih ‘normal’. Tapi dirinya diminta untuk datang tiga bulan kemudian untuk memantau kondisinya.
Namun, ketika itu pandemi Covid-19 terjadi di Singapura. Lalu ketika aturan pembatasan dilonggarkan, Tammy sibuk dengan pekerjaannya sebagai agen asuransi sehingga menunda pertemuannya dengan dokter.
Tammy merasa tidak khawatir karena ia karena rutin berolahraga dan menganggap dirinya sehat. Selain itu, ia tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.
Baca juga: Tanpa Bra, Nikita Mirzani Berpesan Tentang Risiko Kanker Payudara
Pada bulan Agustus 2020, Tammy tiba-tiba merasa gelisah dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis.
Dari hasil pemeriksaan benjolan yang ada di payudaranya semakin membesar dan berubah bentuk. Dokter kemudian melakukan biopsi dan diketahui Tammy terkena kanker payudara.
Saat mendapat kabar tersebut, dirinya sempat syok dan tidak tahu harus melakukan apa. Ada dua pertanyaan di benak Tammy, yaitu apakah ia akan mati dan apakah ia harus menjalani kemoterapi.
"Tetapi saya sadar harus menenangkan diri dan mendengarkan semua yang dikatakan dokter,” katanya.
Baca juga: Terdiagnosis Kanker Payudara, Haruskah Payudara Diangkat?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.