Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2020, 20:30 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejak pandemi Covid-19 meledak, masalah kesehatan mental pun mengalami peningkatan. Situasi pandemi yang tak pasti kapan akan berakhir membuat banyak orang menjadi stres.

Terlebih pandemi memengaruhi banyak, tak terkecuali bidang ekonomi. Tak sedikit orang yang pendapatannya berkurang, dan bahkan sampai kehilangan pekerjaan.

Selain itu, pandemi membuat sebagian besar waktu dihabiskan di rumah yang bisa memicu rasa jenuh.

Baca juga: Hamil Saat Pandemi Covid-19, Bahayakah?

Data situs resmi Persatuan Dokter Spesialis Kejiwaan Indonesia (PDSKJI) mencatat, setidaknya ada empat masalah psikologis yang dihadapi masyarakat selama pandemi.

Mulai dari kecemasan, depresi, trauma psikologis, hingga rasa ingin bunuh diri.

Data tersebut didapat dari hasil swaperiksa yang dilakukan oleh masyarakat di situs resmi PDSKJI.

Sebanyak 62 persen responden mengaku mengalami masalah psikologis dan banyak dari mereka yang usianya di bawah 30 tahun.

Selain itu, ditemukan pula fakta sebanyak 48 persen responden yang mengaku mengalami depresi memiliki pikiran tentang kematian atau ingin melukai diri dengan beragam cara.

Baca juga: Berita Bunuh Diri Bisa Memancing Niat Bunuh Diri Orang Depresi

Mirisnya, pikiran soal kematian banyak dialami oleh mereka yang rentang usianya 18-29 tahun.

Sementara itu, Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia mencatat ada enam masalah psikologis utama yang ditemukan berdasarkan keluhan dan hasil diagnosis.

Masalah tersebut antara lain hambatan terkait belajar pada anak dan remaja, stres, kecemasan, perubahan suasana hati, gangguan kecemasan, dan masalah psikosomatis.

Masalah-masalah psikologis tersebut tentunya harus ditangani dengan serius untuk mencegah gangguan yang lebih parah.

Ketua Umum PDSKJI dr Diah Setia Utami, SpKJ, MARS mengungkapkan, situasi pandemi memang membuat stres setiap orang, tapi juga seperti seleksi alam.

Setiap orang harus mampu beradaptasi untuk melewati situasi ini. Hanya diri sendirilah yang memiliki tolak ukur kemampuan untuk menghadapinya.

Baca juga: Kunyit, Bahan Alami Atasi Depresi, Benarkah?

“Misalnya stres karena harus pertemuan virtual terus menerus. Batasi kira-kira seminggu sanggupnya ikut berapa kali."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com